Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberantasan Narkotika Hanya Politik Pencitraan

Kompas.com - 13/06/2012, 10:49 WIB
Marcellus Hernowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemberantasan narkotika oleh pemerintah saat ini cenderung menjadi bagian dari politik pencitraan. Pasalnya, ada jarak yang lebar antara pernyataan yang disampaikan dan kebijakan yang dibuat.

Syarifudin Sudding, anggota Komisi III DPR, Rabu (13/6/2012), menuturkan, jarak antara pernyataan dan kebijakan dalam pemberantasan narkotika, terlihat melalui pernyataan Wakil Presiden Boediono dengan pemberian grasi untuk Schapelle Corby, warga negara Australia terpidana narkoba.

Saat membuka Konferensi Internasional Penegakan Hukum Narkotika Ke-29 di Bali, Selasa (12/6/2012), Boediono minta semua pihak mewaspadai gejalan narco-terrorism, yakni kerjasama kejahatan antara sindikat narkotika dan kelompok teroris. Kejahatan itu sangat berbahaya karena perpaduan antara motif kriminal dan motif politik.

"Saya setuju dengan pendapat Wapres. Namun, mengapa di saat yang sama Presiden Yudhoyono justru memberikan grasi sebanyak lima tahun kepada Corby?" tanya Sudding dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat.

Hal senada disampaikan Achmad Basarah, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan. Menurut dia, pernyataan Wapres menggambarkan bahwa kejahatan narkotika di Indonesia sudah sangat membahayakan keselamatan dan masa depan bangsa. Namun di saat yang sama, lanjut Basarah, pernyataan Boediono itu seperti tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah. Ini terlihat dari kebijakan pemberian grasi untuk Corby.

"Data yang dimiliki Wapres mengenai kerja sama antara jaringan kartel narkotika dan kelompok-kelompok politik, selayaknya juga disampaikan kepada Presiden sebelum pemberian grasi kepada Corby. Dengan demikian, Presiden lebih memahami bahaya narkotika dan tidak toleran terhadapnya," tutur Basarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com