Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tak Tegas, Polisi Dicurigai Terlibat Penembakan di Papua

Kompas.com - 11/06/2012, 10:52 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian didesak bertindak tegas terkait peristiwa penembakan yang marak terjadi di Papua belakangan ini dengan menangkap para pelaku. Jika tidak, aparat keamanan dapat dicurigai sebagai pelaku penembakan selama ini.

"Keragu-raguan jajaran Polri harus diakhiri. Polisi harus menangkap aktor kekerasan itu. Kalau tidak dilakukan segera, kecurigaan masyarakat makin besar. Kecurigaan mereka ini dilakukan aparat. Untuk menghindari saling curiga, mau tidak mau Polri harus mengungkap siapapun pelakunya," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin ( 11/6/2012 ).

Akhir pekan lalu, belasan politisi Komisi I ke Papua untuk mengumpulkan bahan terkait memanasnya situasi di Papua. Mereka bertemu dengan tokoh masyarakat, pemuka agama, LSM, aparat intelijen, Kepolisian, TNI, dan pihak lainnya.

Mahfudz mengatakan, data yang diterima pihaknya, setidaknya ada 22 kasus penembakan dalam dua bulan terakhir. Sebanyak 14 orang dari berbagai latar belakang tewas. Namun, sampai saat ini tak diketahui siapa pelaku penembakan tersebut.

Berdasarkan pengakuan aparat Kepolisian di Papua, kata Mahfudz, mereka ragu melakukan tindakan represif lantaran takut dituduh melanggar hak asasi manusia. Selain itu, tambah dia, ada ketidakpercayaan yang besar warga Papua terhadap pemerintah dan aparat keamanan.

"Masyarakat sudah sangat cemas. Jalan-jalan besar sepi kalau malam. Kalau tidak terungkap, masyarakat semakin curiga ini dilakukan aparat. Polisi menduga ini dilakukan kelompok sipil di pegunungan. (Jika ditangkap) ada kekhawatiran serangan balik karena solidaritas," papar politisi PKS itu.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, aparat intelijen di Papua masih menyelidiki siapa auktor intelektualis dari serangkaian kasus penembakan di Papua. Aparat keamanan, kata dia, selama ini harus bertindak hati-hati lantaran sensifitas situasi di Papua.

"Masalah separatis ini tengah ditangani Kodam setempat, perwakilan kami di Papua. Kita tidak turunkan pasukan dari luar. Pasukan dari luar hanya ada di perbatasan," kata Purnomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com