MATARAM, KOMPAS -
”Blangko bernomor seri 24, 25 dan 26 itu hilang saat ada pengecekan ulang oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) awal bulan ini,” ujar Iswan Rahmadi, Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim), di Selong, ibu kota Lotim, Jumat (8/6).
Iswan mengatakan, pengecekan blangko itu dilakukan setelah sejumlah barang dalam gudang kantor itu dipindahkan ke tempat lebih aman karena area
Hilangnya blangko itu juga diperkuat oleh warga yang hendak memperbaiki kesalahan penulisan nama dalam akta kelahiran. Ternyata, nomor seri akta kelahiran itu belum dikeluarkan atau teregistrasi oleh Dinas Dukcapil.
”Akta kelahiran anak saya dikatakan ”palsu”. Tak terdata dalam server online,” kata Yuni, warga Kota Selong, yang minta bantuan rekannya mengurus akta kelahiran bagi anaknya. Akta kelahiran dengan nomor seri 24, 25, dan 26 pun disita.
Terkait dugaan keterlibatan ”orang dalam” yang mengedarkan blangko di masyarakat, Iswan enggan berkomentar. ”Kami menyerahkan persoalan ini pada polres. Kami mengacu penyelidikan polres,” katanya.