Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA Duga Ada Politik Adu Domba Penegak Hukum

Kompas.com - 02/06/2012, 22:05 WIB
Susana Rita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Mahkamah Agung menengarai adanya intrik-intrik politik yang dimaksudkan untuk mengadu-domba antarpenegak hukum dalam kasus pemindahan sidang Wali Kota Semarang non-aktif Soemarmo. Politik adu domba itu dilakukan karena ada pihak yang sangat kecewa dengan keputusan MA.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Muda Pidana Khusus MA yang merangkap sebagai juru bicara MA, Djoko Sarwoko, kepada Kompas, Sabtu (2/6/2012).

Seperti diberitakan, Komisi III DPR mempertanyakan pemindahan sidang Soemarmo. Mereka menemui Wakil Ketua Pengadilan Negeri Semarang dan Kepala Kejaksaan Negeri Semarang serta Polda Jawa Tengah. Ditemukan bahwa pihak PN Semarang tersinggung dengan alasan yang dikemukan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait pemindahan sidang Soemarmo. Disebutkan bahwa Pengadilan tidak obyektif dan bisa dikendalikan terdakwa.

Ditanya mengenai apakah intrik yang dimaksud adalah pengungkapan ketersinggungan pihak pengadilan, Djoko mengungkapkan, "Ya silakan saja. Itu mungkin upaya-upaya yang mereka bentuk untuk mengadu domba. Nanti kita lihat ke depan apa tujuannya," ujar Djoko.

Djoko menegaskan, pihaknya tidak akan tunduk pada berbagai intervensi yang coba dilakukan. MA menolak upaya-upaya tersebut. Soal pemindahan, Djoko kembali menegaskan bahwa hal tersebut wewenang MA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com