Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTQ, Contoh Kerukunan Antar Umat Beragama

Kompas.com - 24/05/2012, 19:53 WIB
Antonius Ponco A.

Penulis

AMBON, KOMPAS.com -- Penyelenggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional XXIV di Ambon, Maluku, 8-19 Juni 2012, akan menjadi contoh terjalinnya kerukunan antarumat beragama bagi daerah lain di Indonesia. Ini karena besarnya dukungan umat non-Muslim pada pelaksanaan MTQ tersebut.

"Dukungan dari umat non-Muslim untuk kesuksesan MTQ di Ambon ini sangat membanggakan. Karena itu, kesuksesan MTQ sekaligus akan menjadi model bagi kerukunan antarumat beragama di daerah lain," kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat meninjau persiapan MTQ di Ambon, Kamis (24/5/2012).

Bentuk dukungan itu kini terlihat dengan dipasangnya lampion dari botol plastik berbentuk bulan dan bintang di sejumlah wilayah yang mayoritas warganya beragama Kristen.

Selain itu, dukungan akan terlihat saat acara pembukaan dan penutupan MTQ. Sebanyak 1.500 penari, pemain musik, dan paduan suara dalam dua acara tersebut bakal melibatkan umat non-Muslim. Saat MTQ berlangsung, salah satu lomba juga akan diadakan di Universitas Kristen Indonesia Maluku.

Dukungan yang besar itu, menurut Suryadarma, sekaligus menegaskan tidak ada masalah dengan hubungan antarumat beragama di Ambon. Hubungan antarumat beragama masih terjalin erat meski sempat terusik akibat bentrokan antar warga yang terjadi di sebagian kecil wilayah di Ambon, 15 Mei 2012.

"Provokator yang menginginkan Ambon kembali rusuh seperti tahun 1999 memang masih ada tetapi aksi mereka tidak akan sampai menggagalkan MTQ. Jadi tidak perlu ada peserta MTQ yang khawatir karena kondisi Ambon sekarang aman," tuturnya.

Nantinya, diperkirakan akan ada 4.000 orang dari berbagai daerah di Indonesia yang datang mengikuti MTQ di Ambon.

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com