Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPP Demokrat: Thaib Armain Paksa Dipilih Kembali

Kompas.com - 24/05/2012, 15:48 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhonny Alen mengatakan, akan ada sanksi untuk Ketua DPD I Maluku Utara Thaib Armain di internal Partai Demokrat terkait proses Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Maluku Utara. Pasalnya, kata Jhonny, Thaib telah memaksakan kehendak.

"Ya jelas ada sanksi dan keputusan organisasi harus dijelaskan," kata Jhonny ketika dihubungi, Kamis (24/5/2012).

Jhonny dimintai tanggapan mengenai peristiwa penghadangan hingga pemukulan salah satu pengurus DPP Demokrat di Bandara Babullah Ternate siang tadi. Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ikut dalam rombongan.

Rombongan akan menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Demokrat Maluku Utara. Saat tiba di bandara, ratusan pendukung Thaib sudah menunggu rombongan. Mereka menolak rombongan menghadiri pelaksanaan Musda yang rencananya digelar di Bela International Hotel. Pendukung Thaib sempat memukul salah seorang pengurus DPP.

Menurut Jhonny, Thaib memaksa agar dipilih kembali menjadi Ketua DPD I Maluku Utara. Namun, kata dia, para pengurus Dewan Pimpinan Cabang tak mendukung Thaib lantaran banyak kasus selama menjadi Ketua DPD I.

"Waktu dia jadi Gubernur Maluku Utara saja enggak ada perkembangan Demokrat. Enggak ada kemenangan Demokrat (di Maluku Utara). Dia sudah orang tua, bersikaplah sebagai orang tua, harus dewasa melihat kondisi bahwa dia tidak lagi didukung DPC," kata Jhonny.

Jhonny membantah bahwa dirinya mengintervensi jalannya Musda. Menurut dia, pemilihan Ketua DPD I yang baru sepenuhnya dilakukan oleh pengurus DPC dan DPP tidak ikut campur.

"Thaib itu yang ngotot untuk tetap memimpin. Dia dulu jadi Ketua DPD lewat penunjukan, bukan Musda. Dia khawatir di Musda kalah. Sebenarnya SK (surat keputusan) dia sebagai Ketua DPD sudah habis," pungkas Jhonny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com