JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang berencana memeriksa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng terkait kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/5/2012). Kepala Negara menginginkan agar kasus tersebut dapat segera dituntaskan.
"Jadi kehadiran seseorang, termasuk menteri kabinet untuk duduk sebagai saksi adalah sesuatu yang patut diapresiasi. Ini bagian dari proses hukum terhadap kasus tersebut," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha singkat kepada para wartawan di Bina Graha, Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Julian mengaku telah mendengar informasi bahwa Andi, yang juga Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, telah menyatakan kesediaannya untuk memberikan kesaksian di KPK, Kamis.
Nama Andi Mallarangeng disebut oleh Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin menuding Andi menerima uang terkait proyek Hambalang. Tuduhan itu dilontarkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu seusai dimintai keterangan KPK terkait dengan penyelidikan dugaan korupsi proyek Hambalang, Jumat, 13 April 2012.
"Keterlibatan Andi Mallarangeng juga ada. Andi menerima uang dari Mahfud Suroso yang dia terima dari Adhi Karya," kata Nazaruddin.
"Dari Rp 100 miliar, ke Yulianis Rp 50 miliar, ke Andi, kata Mahfud, waktu itu Rp 10 miliar," ujar Nazaruddin.
Menanggapi hal tersebut, Andi menyatakan tudingan itu sama sekali tidak benar. "Saya tak pernah meminta ataupun menerima dana terkait kasus Hambalang," ujar Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.