Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Dini Bicarakan Calon Presiden Partai Demokrat

Kompas.com - 21/05/2012, 22:40 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie, yang juga Ketua DPR menilai terlalu dini jika orang-orang Partai Demokrat membicarakan calon presiden asal Partai Demokrat.

"Sekarang ini kita fokus bagaimana partai bisa memberi manfaat bagi rakyat. Partai Demokrat, kan, sudah memenangkan pemilu, lalu apa yang sudah dilakukan? Bukan bicarakan siapa calon Presiden, apalagi membicarakan mekanismenya," kata Marzuki kepada Kompas di Jakarta, Senin (21/5/2012).

Menurut Marzuki, siapa calon dan bagaimana mekanismenya akan dengan sendirinya dibicarakan jika memang sudah waktunya. "Belumlah, belum sekarang. Biarkan saja jika ada orang Partai Demokrat yang ingin membicarakannya. Akan tetapi, partainya sendiri belum mau membicarakan," kata Marzuki.

Dalam catatan Kompas, sejumlah orang Partai Demokrat sudah membicarakan mekanisme berikut calon Presiden yang akan diusung oleh pemenang pemilu dua kali pada tahun 2004 dan 2009 itu. Di antaranya adalah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok yang membicarakan kemungkinan system konvensi terbuka yang akan diterapkan oleh Partai Demokrat. Bahkan, ada juga yang mulai membicarakan nama calon presidennya, seperti istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ny Ani Yudhoyono, dan mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.

Ditanya soal itu, Marzuki mengatakan, "Tunggu sajalah. Saya kira baru pertengahan 2013, kita baru bicarakan mekanisme dan calon Presiden dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com