Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Minta Rekaman "Black Box" Diperdengarkan

Kompas.com - 21/05/2012, 18:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelidikan tentang penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 masih diliputi sejumlah misteri. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan analisa terhadap sebagian perangkat yang ada di dalam kotak hitam.

Tertutupnya proses penyelidikan tersebut dikeluhkan oleh pihak keluarga korban, Ana Kamagi, istri dari salah seorang penumpang pesawat berbendera Rusia, Steven Kamagi. Ia mendesak, pihak terkait mengungkap proses penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut secara terbuka.

"Itu harus ya, biar publik tau semua penyebabnya, keluarga setuju dan harus dibuka seluruhnya," ujarnya kepada wartawan saat mengunjungi RS Polri, Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (21/5/2012).

Ana mendatangi posko ante mortem di RS Polri dengan tujuan mendaftarkan diri untuk melihat jenazah suaminya besok. Hal senada juga diungkapkan Afrizal, keluarga dari Anton Daryanto, karyawan Indonesia Air Sport yang juga menjadi korban.

"Sebaiknya itu diungkap secara transparan supaya semuanya memahami itu dengan baik," tegasnya saat dihubungi di hari yang sama.

Menurut Afrizal, saat ini pihak keluarga sudah tidak lagi memiliki kepentingan terhadap penyebab kecelakaan pesawat tersebut, karena pihak keluarga fokus pada identifikasi anggota keluarganya yang menjadi korban. "Soalnya buat kami itu tidak berpengaruh secara signifikan. Itu penting untuk dunia penerbangan, untuk keluarga secara signifikan tidak berpengaruh," lanjutnya.

Sebelumnya, KNKT masih melakukan analisa dan penyelidikan terhadap Cockpit Voice Recorder (CVR) pada Black Box Sukhoi Superjet-100 yang ditemukan, 16 Mei 2012 lalu. Sementara Flight Data Recorder (FDR) masih belum ditemukan. Penyelidikan terhadap CVR itu pun dilakukan secara tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com