Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Mei, Revisi Kedua Peta Moratorium Diumumkan

Kompas.com - 18/05/2012, 12:49 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah pada Senin (21/5/2012) mendatang akan mengumumkan hasil revisi kedua Peta Indikatif Penundaan Izin Baru atau biasa disebut peta moratorium. Revisi ini sebagai amanat Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2011  tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Gambut yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mei 2011 kemarin.

"Seperti halnya nama peta indikatif, angka-angka (luasan) yang keluar bisa berubah-ubah, bisa naik atau turun. Ini hasil kerja teman-teman antarkementerian yang terus disempurnakan," kata Tjokorda Nirarta Samadhi, Ketua Kelompok Kerja Monitoring Moratorium, Satuan Tugas Persiapan Kelembagaan REDD+, Jumat (18/5/2012), di Jakarta.

Ia menjelaskan, peta moratorium awal menggunakan data hanya dari Kementerian Kehutanan yang bertanggung jawab menerbitkannnya. Kemudian, November 2011, dengan masukan data dari berbagai instansi, muncul revisi pertama peta moratorium.

Peta ini diumumkan ke publik dan diminta masukan serta kritik sebagai bentuk pengawasan bersama. Setelah disempurnakan lagi, revisi kedua peta moratorium siap diumumkan pada Senin mendatang.

Nirarta sedikit memberikan bocoran, revisi kedua nanti akan mengurangi luasan gambut sebanyak 49.000 hektar. Ini karena temuan di lapangan menunjukkan areal gambut itu telah digunakan untuk berbagai peruntukan. Sedangkan kabar baiknya, luasan hutan suaka atau konservasi meningkat 500.000 hektar sebagai hasil dari verifikasi di lapangan.

Ia menegaskan agar masyarakat tidak berkutat pada angka-angka luasan ini. Hal itu karena kemunculan angka bisa berubah-ubah. Data antarkementerian saling dilakukan pengecekan dan sinkronisasi.

"Ini sebagai langkah bagus agar antarkementerian saling berkomunikasi dan berkoordinasi supaya tak lagi muncul tumpang tindih peruntukan lahan. Ini yang menjadi masalah besar pengelolaan lahan/hutan kita," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com