Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Forensik Belum Bisa Identifikasi WNA atau WNI

Kompas.com - 14/05/2012, 16:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Forensik gabungan dari DVI (Diseaster Victim Identification), Inafis Mabes Polri dan tim forensik Rusia telah mengidentifikasi 22 sidik jari dari 18 kantong jenazah yang berhasil dievakusi ke Jakarta. Sementara 3 kantong jenazah lagi masih diperiksa.

Meski demikian tim gabungan tersebut masih belum bisa memilah mana body parts yang merupakan warga negara asing ataupun warga negara Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Kepala Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Kramat Jati, Brigadir Jenderal Agus Prayitno saat jumpa pers, Senin (14/5/2012).

"Kami belum bisa memastikan mana yang ras Mongoloid dan mana yang Kaukasoid. Sudah ada tetapi belum bisa menghitung jumlahnya," ujarnya kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri yang terdiri dari ahli odonthology, ahli antropologi, ahli DNA, ahli patologi dan ahli sidik jari telah mendirikan laboratorium DNA (Deoxiribo Nukleid Acid) di rumah sakit yang saat ini masih bekerja mencocokan antara body parts yang ada.

"DVI telah melakukan evaluasi dan pengolahaan data dari data post mortem hari pertama dan kedua. Dari data inilah yang akan direkonsiliasi dengan data ante mortem untuk menentukan identifikasi tersebut," lanjutnya.

Untuk pengembalian barang-barang korban, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar mengungkapkan dari ke 22 kantong jenazah yang telah dievakuasi, sebanyak 4 kantong berisi properti korban. Penyelidik Bareskrim Polri akan mengembalikan barang-barang tersebut ke pihak keluarga setelah selesai disidik.

"Sudah melibatkan penyelidikan Bareskrim Polri, akan dikembalikan ke masing-masing keluarga, sedangkan barang-barang lain yang berkait dengan investigasi masih kita tahan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Nasional
    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Nasional
    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Nasional
    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Nasional
    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com