JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan RI, EE Mangindaan dan Duta Besar Rusia, Alexander Ivanov menyempatkan diri bertemu dengan keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jumat (11/5/2012) siang.
Pertemuan dilakukan sesaat sebelum jumpa pers antara pemerintah Rusia dan Indonesia. Dalam pertemuan itu, rombongan Kedubes Rusia bersama dengan Kementerian Perhubungan langsung mendatangi korban dan menyalami satu persatu keluarga korban yang masih setia menunggu di terminal kedatangan bandara.
Pertemuan itu berlangsung singkat hanya sekitar 15 menit dan akhirnya langsung dilanjutkan dengan jumpa pers.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait musibah jatuhnya pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100.
Pada pembicaraan tersebut, Presiden Putin menyampaikan dua permintaan kepada Presiden Yudhoyono.
"Pertama, Presiden Putin meminta kerja sama dengan Indonesia untuk proses identifikasi forensik terhadap korban musibah tersebut, di mana Rusia juga memiliki ahli-ahli di bidang tersebut," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada para wartawan, Kamis tengah malam.
Presiden Putin juga menawarkan kerja sama untuk mengirimkan pakar yang akan mengidentifikasi reruntuhan pesawat berpenumpang 47 orang tersebut.
Menurut Faiza, Presiden Yudhoyono telah menyetujui dua permintaan tersebut. Bahkan, Kepala Negara telah menghubungi instansi-instansi terkait di Indonesia untuk segera merealisasikan kerja sama tersebut.
Kedua kedutaan besar, baik RI maupun Rusia, juga akan dihubungi untuk menindaklanjuti hal tersebut.
"Presiden Yudhoyono meminta agar hal tersebut diinformasikan kepada pihak keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah," kata Faiza.