Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Ingin Syarat Pengusungan Capres Diperketat

Kompas.com - 10/05/2012, 12:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa mengusulkan agar syarat pengusungan calon presiden dan wakil presiden dari partai politik di Pemilu 2014 diperketat. PKB mengusulkan parpol atau gabungan parpol harus memiliki sedikitnya 25 persen kursi di DPR untuk mengusung capres dan cawapres.

"PKB ingin menaikkan president treshold menjadi 25 persen," kata Ketua DPP PKB Abdul Malik Harmain melalui pesan singkat, Kamis (10/5/2012).

Malik menjelaskan, setidaknya ada tiga opsi dalam merevisi Undang-Undang Pilpres nantinya. Pertama, semua parpol, baik yang lolos ambang batas parlemen sebesar 3,5 persen secara nasional atau tidak, bisa mengusungkan calon sendiri.

Opsi kedua, lanjut Malik, semua parpol yang lolos ambang batas parlemen atau masuk ke DPR bisa mengusung calon sendiri. Ketiga, tetap pada aturan di UU Pilpres saat ini yakni apabila parpol atau gabungan parpol memiliki sedikitnya 20 persen kursi di DPR atau memperoleh 25 persen suara sah.

Malik menjelaskan, pihaknya ingin memperketat syarat pengusungan calon untuk efektifitas pemerintahan. Presiden terpilih nantinya harus didukung oleh mayoritas parpol di parlemen. Dengan demikian, kata dia, koalisi harus jelas sejak awal.

Alasan kedua, tambah anggota Komisi II DPR itu, Presiden akan kesulitan mengkonsolidasikan pemerintahannya jika hanya diusung oleh satu parpol. Ketiga, dengan ketatnya syarat pengusungan, maka calon presiden akan melalui seleksi yang ketat.

"Keempat, pembatasan pasangan perlu dilakukan agar masyarakat lebih terukur dalam menentukan pilihan politiknya. Kelima, president treshold diperlukan agar munculnya pasangan sungguh-sungguh atau tidak main-main," pungkas Malik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com