Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Saksi Terkait Penembakan di Bandung

Kompas.com - 07/05/2012, 17:45 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Polrestabes Bandung menyatakan telah memeriksa lima orang saksi, terkait penembakan yang menewaskan pengusaha penyedia jasa petugas keamanan, Husein Witarja Komara (42), di Jalan Kapten Tendean, Hegarmanah, Bandung, Jawa Barat.

"Hingga saat ini, penyidik dari Polrestabes Bandung telah memeriksa lima orang saksi yang di antaranya adalah dari pihak keluarga korban," kata Kapolretabes Bandung, Komisaris Besar Abdul Rakhman Basso, di Bandung, Senin (7/5/2012) ini.

Kapolrestabes mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif terhadap kasus penembakan, tersebut agar motif dan pelakunya segera terungkap.

"Tentunya kami tidak mau berlama-lama, dan semoga peristiwa ini cepat beres dan tuntas," katanya.

Pihaknya berharap, semoga dari pemeriksaan saksi-saksi dan pengembangan olah tempat kejadian perkara (TKP) bisa mempermudah penyelidikan, walaupun belum menemukan titik terang.

Bos penyedia jasa tenaga keamanan itu menjadi korban penembakan oleh pihak tidak dikenal di Jalan Tendean (Hegarmanah Kulon), Kecamatan Hegarmanah, Kota Bandung, Jumat (4/5/2012) lalu.

Polisi menduga, kejadian penembakan yang mengakibatkan korban, sudah direncanakan dan motifnya karena balas dendam pelaku kepada korban.

"Kalau dilihat, ini bukan perampokan tapi ada motif balas dendam karena tidak ada barang berharga milik korban yang hilang atau dicuri," kata Abdul Rakhman Baso.

Kapolrestabes mengatakan, diduga para pelaku lebih dari satu orang dan sudah merencanakan penembakan terhadap korban.

"Diduga sudah direncanakan terlebih dahulu, dan pelaku dalam menjalankan aksinya menggunakan Avanza berwarna hitam, Kami masih terus melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), dan terus melakukan penyelidikian lebih lanjut," kata Abdul.

Dikatakannya, dari hasil olah TKP sementara polisi berhasil menemukan barang bukti, berupa satu buah selongsong peluru dari senjata api jenis FN kaliber 9 milimeter.

Selongsong peluru tersebut, ditemukan di depan rumah Nomor 42, Jalan Kapten Tendean, Kecamatan Hegarmanah, Kota Bandung


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com