Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belum Putuskan Pengganti Widjajono

Kompas.com - 23/04/2012, 13:15 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, posisi wakil menteri energi dan sumber daya mineral sangat strategis. Orang kedua di Kementerian ESDM ini menangani hal-hal yang terkait pengelolaan mineral, minyak dan gas, dan lainnya.

Kendati demikian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum memutuskan pengganti almarhum Widjajono Partowidagdo, Wakil Menteri ESDM yang meninggal saat mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, Senin (23/4/2012).

"Belum sampai ke pembicaraan penggantian (wakil menteri ESDM)," kata Hatta singkat seusai santap pagi bersama Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Kosongnya posisi wakil menteri energi dan sumber daya mineral, kata Hatta, tak memengaruhi kinerja pemerintah. Hatta mengklaim bahwa pemerintah telah memiliki sistem.

Sementara itu, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM A Tony Prasetiantono mengatakan, berpulangnya Widjajono menambah ketidakpastian dan tekanan dalam perekonomian Indonesia. Ketidakjelasan arah harga bahan bakar minyak bersubsidi telah menimbulkan ketidakpastian ekonomi dalam beberapa pekan terakhir.

Kredit konsumsi cenderung turun karena pelaku ekonomi cenderung menunggu harga BBM. Sikap ini menyebabkan hilangnya kesempatan mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, pertumbuhan ekonomi 2012 bakal lebih rendah dari 6,5 persen seperti tahun lalu.

"Widjajono, dengan latar belakang akademik kuat dalam ekonomika perminyakan, selama enam bulan menjabat wakil menteri terbukti aksentuatif dan mampu menjadi 'bemper' pemerintah dalam diskusi publik," kata Tony dalam tulisannya "Dicekam Ketidakpastian" di harian Kompas, Senin.

Karena itu, kata Tony, kepergiannya diduga akan memperlemah kemampuan pemerintah menjelaskan dan meyakinkan publik seputar isu harga minyak dan konsekuensinya terhadap fiskal.

"Sulit membayangkan tugas ini dibebankan kepada Menteri ESDM Jero Wacik yang merupakan 'orang baru' di sana," kata Tony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com