Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Oknum TNI Diamankan Terkait Geng Motor

Kompas.com - 19/04/2012, 23:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dugaan keterlibatan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam aksi kekerasan geng motor di Jakarta beberapa waktu lalu akhirnya terkuak juga. Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Waris mengakui bahwa ada empat orang anggotanya yang terlibat aksi brutal itu.

Kini keempat orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polisi Militer (POM) TNI. "Kami masih melakukan pengusutan. Yang jelas, anggota kami sudah ada empat orang yang ikut-ikutan," ujar Waris seusai acara Silaturahmi TNI-Polri di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (19/4/2012). Waris mengatakan, keempat orang itu terkait aksi brutal geng motor di delapan lokasi kejadian di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat pada 13 April 2012.

Aksi kekerasan geng motor di Jakarta akhir-akhir ini bermula dari peristiwa tewasnya kelasi Arifin, staf khusus Panglima Armada Kawasan Barat TNI AL, di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, pada 29 Maret 2012. Setelah peristiwa ini, aksi pembalasan terjadi pada 7 April 2012. Puluhan pria berbadan tegap dan berambut cepak yang mengendarai sepeda motor menyerang kelompok pemuda di SPBU Shell di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam peristiwa itu, satu orang tewas bernama Soleh dan tiga orang rekannya mengalami luka berat.

Penyerangan berlanjut pada 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakpus. Dalam peristiwa ini, empat orang mengalami luka bacok setelah diserang kelompok pesepeda motor yang mencoreng pipinya dengan cat warna putih. Kejadian serupa juga berulang pada Jumat (13/4/2012) dini hari, ratusan pria dengan menggunakan helm dan sepeda motor menyerang pemuda di delapan lokasi di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Sebanyak delapan orang terluka dan satu orang tewas atas nama Anggi Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com