Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuntasan Kasus Suap Cek Perjalanan Dipertanyakan

Kompas.com - 19/04/2012, 11:38 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR 1999-2004, Paskah Suzetta mempertanyakan kapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntaskan kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004.

Lebih dari 26 anggota DPR 1999-2004 divonis dalam kasus ini dan sebagian di antaranya selesai menunaikan masa tahanan. Namun, menurut Paskah, motif di balik pemberian cek perjalanan itu belum terungkap.

"Ini merupakan episode yang keempat. Bayangkan, sudah empat tahun kok belum tuntas-tuntas," kata Paskah di gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/4/2012). Paskah akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi bagi Miranda S Goeltom, tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan.

Kasus ini bergulir sejak 2008, tepatnya setelah anggota DPR 1999-2004, Agus Condro mengaku diberi sejumlah cek perjalanan terkait pemilihan DGSBI 2004 yang dimenangkan Miranda Goeltom. Agus, Paskah, dan sejumlah anggota DPR 1999-2004 lainnya yang terbukti menerima suap cek perjalanan telah selesai menjalani masa hukuman.

Tinggal Nunun Nurbaeti dan Miranda Goeltom yang masih menjalani proses hukum. Nunun didakwa memberikan cek perjalanan itu sementara Miranda disangka ikut serta atau membantu Nunun menyalurkan cek perjalanan.

Paskah menilai, motif sebenarnya di balik pemberian cek perjalanan tersebut belum terungkap. "Ini kan puncaknya di Bu Nunun tapi belum ketahuan motifnya, ini kan ironis. Sedangkan Nazaruddin sudah ketahuan semua. Ini kok kasusnya lama," kata Paskah.

Seharusnya, kata Paskah, ada batas waktu yang jelas bagi KPK dalam menyelesaikan kasus dugaan suap cek perjalanan ini. "Jadi sampai kapan mau diselesaikan? kata Paskah yang juga mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional itu.

Diyakini, ada penyandang dana di balik pembelian 480 lembar cek perjalanan senilai Rp 24 miliar yang menjadi alat suap dalam kasus ini. Siapa penyandang dana itu? Belum juga terungkap. Baik Nunun, Miranda, dan anggota DPR 1999-2004 yang terlibat kasus ini mengaku tidak tahu sumber cek perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com