Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Sudomo Dibawa ke Rumah Duka

Kompas.com - 18/04/2012, 12:58 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah mantan Menteri Tenaga Kerja era Orde Baru, Laksamana TNI (Purn) Sudomo (86), telah dibawa dari RS Pondok Indah ke kediamannya di Jalan Sekolah Kencana IV, TM-19, Pondok Indah, Jakarta, Rabu (18/4/2012). Sudomo meninggal akibat serangan stroke yang dialaminya.

"Penurunan kondisinya memang drastis dari kemarin hingga tadi pagi masih tetap tidak stabil. Tadi pukul 10.05 pagi meninggal," ujar putra sulung Sudomo, Biakto Putra (49), di RS Pondok Indah.

Jenazah Sudomo dibawa dengan sebuah mobil ambulans, diiringi sejumlah anggota TNI AL berseragam putih. Di dalam mobil jenazah tampak menantu dan anak Sudomo lainnya mendampingi. Mobil jenazah itu juga dikawal motor patroli polisi.

Biakto mengaku, sejak ayahnya dibawa ke RS Pondok Indah, ia tak sempat berbincang dengan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan era Presiden Soeharto itu. Pasalnya, Sudomo tidak sadarkan diri sejak dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (14/4/2012).

"Itu serangan stroke pendarahan di otak yang cukup parah, di ICU sampai hari ini tidak sadar," ujar Biakto.

Sudomo lahir pada 20 September 1926 di Malang, Jawa Timur. Ia pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut tahun 1969 hingga 1973 dan juga pernah menjabat Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) tahun 1978 hingga 1983. Pada era ketika menjabat Pangkopkamtib tersebut Sudomo dikenal bertindak tegas sehingga gangguan keamanan dan ketertiban dinilai mereda di seluruh wilayah Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com