Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miranda Baru Tahu Ada Bagi-bagi Cek dari Surat Kabar

Kompas.com - 09/04/2012, 14:36 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom, mengaku tidak pernah memberikan sejumlah cek perjalanan kepada anggota DPR 1999-2004 terkait pemenangannya sebagai DGSBI 2004. Miranda mengaku baru tahu adanya pembagian cek perjalanan Bank Internasional Indonesia  itu melalui media massa, selang empat tahun kemudian.

Hal itu dikatakan Miranda saat bersaksi untuk Nunun Nurbaeti, terdakwa kasus dugaan suap cek perjalanan dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (9/4/2012). "Saya tahu Agustus 2008, pas baca koran," ujar Miranda.

Dalam pemberitaan tersebut, tuturnya, disebut ada pemberian cek kepada anggota DPR terkait pemenangan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSBI) 2004. Ihwal bagi-bagi cek itu diungkapkan anggota DPR 1999-2004 asal Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Agus Condro. "Saya tidak pernah mengenal atau mendengar nama Agus Condro," ucap Miranda.

Ketua majelis hakim yang memimpin sidang, Sudjatmiko, pun menanyakan apakah Miranda mengecek kembali kebenaran berita itu atau tidak. "Setelah tahu berita itu, cek lagi enggak?" kata Sudjatmiko. Miranda menjawab, dirinya tidak pernah mengecek kebenaran pemberitaan itu hingga sekarang.

Miranda kini ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan. "Saya tidak pernah menghubungi seseorang untuk mencari tahu," katanya. Dia juga mengaku tidak pernah mengecek apakah saudaranya atau koleganyalah yang membagi-bagikan cek perjalanan kepada anggota DPR itu. "Saya merasa tidak perlu bertanya. Waktu itu saya pikir Agus hanya ngomong sembarangan saja. Akan tetapi, ternyata seperti ini," ujar Miranda.

Kasus dugaan suap cek perjalanan ini menyisakan Nunun dan Miranda. Nunun didakwa memberikan suap berupa cek perjalanan kepada anggota DPR 1999-2004 terkait pemenangan Miranda. Adapun Miranda diduga membantu Nunun menyalurkan cek-cek senilai Rp 20,8 miliar tersebut. Diyakini, ada sponsor yang membiayai pembelian cek perjalanan tersebut.

Dalam persidangan kali ini, Miranda mengaku tidak ada seseorang yang mensponsorinya. Pengajar di Universitas Indonesia itu mengaku tidak pernah mencalonkan diri sebagai DGSBI 2004, melainkan dicalonkan. Menurut Miranda, dirinya yang pernah menjadi calon Gubernur BI itu mampu terpilih sebagai DGSBI tanpa perlu melobi anggota Dewan.

"Saya tidak prnah minta dukungan memilih saya. Saya hanya meminta menanyakan masalah sesuai kapabilitas saya dan tidak ditanyakan masalah keluarga," kata Miranda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com