Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul: PKS Harus Tenang, Harus "Cool"...

Kompas.com - 07/04/2012, 14:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga kini masih belum bisa menentukan sikap, yaitu akan mengundurkan diri atau tidak dari koalisi parpol pendukung pemerintah pascamenentang kebijakan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Kendati dituntut banyak pihak agar PKS keluar dari koalisi, PKS bergeming.

Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga politisi PKS, Tifatul Sembiring, mengatakan, partainya sepakat untuk tetap tenang.

"Kita sepakat, jangan meladeni provokasi termasuk dengan berita-berita provokatif. Kita harus tenang, harus cool," ungkap Tifatul, Sabtu (7/4/2012), dalam peluncuran buku biografinya di gedung Indosat, Jakarta.

Ia mengatakan, mulai dari Dewan Pimpinan Wilayah sampai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sepakat menyerahkan semuanya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Presiden harus kita hormati, siapa pun dia. Jangan rendahkan Presiden, beliau adalah pemimpin kita yang punya plus dan minusnya," kata Tifatul.

Mantan Presiden PKS ini juga enggan berkomentar soal sikap PKS yang menentang pemerintah dalam hal kebijakan kenaikan BBM kendati merupakan partai koalisi.

"Intinya, BBM tak jadi naik kan, karena ingin menyejahterakan rakyat," tuturnya.

Wacana PKS keluar koalisi, tambah Tifatul, sebenarnya hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak terlibat dalam penandatanganan kontrak koalisi.

"Saya terlibat langsung dalam kontrak, karena saya ini Presiden PKS. Sementara Pak Presiden belum bicara soal itu," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com