Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Tak Ingin Ada Musuh dalam Selimut

Kompas.com - 05/04/2012, 18:35 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengatakan, Istana Kepresidenan beserta pimpinan partai politik koalisi ingin adanya penegasan antara parpol pendukung pemerintah dan oposisi. Daniel juga mengatakan, semua pimpinan parpol anggota koalisi, minus PKS, ingin agar sebuah koreksi dilakukan.

"Ibaratnya, tidak ada yang ingin orang asing tidur di bawah selimut yang sama dengan mereka. Di atas semua itu, mereka yang hadir sepaham dengan pandangan Presiden SBY bahwa kerja sama dan kemitraan di antara anggota koalisi harus mampu menjamin efektivitas roda pemerintahan," kata Daniel kepada para wartawan, Kamis (5/4/2012).

Menurut Daniel, tradisi berdemokrasi harus dibangun dengan kesadaran murni tentang bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara seharusnya dijalankan. Daniel mengatakan, hal itu merupakan panggilan sejarah yang harus dipenuhi semua pemimpin politik tanpa kecuali.

Secara terpisah, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera, mengatakan bahwa partainya memiliki niat untuk mundur dari barisan parpol pendukung pemerintahan Presiden SBY-Wakil Presiden Boediono. Namun, PKS masih terus mempertimbangkannya.

"Menurut saya (keinginan mundur) masih dalam pembahasan. Keinginan besar atau kecil, tergantung siapa yang memandang," kata Salim.

Salim menambahkan, saat ini PKS masih menunggu keputusan resmi dari Presiden sebagai pimpinan Sekretariat Gabungan partai koalisi. Pernyataan Sekretaris Setgab Syarief Hasan bahwa PKS tak lagi anggota koalisi dianggapnya sebagai pendapat pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com