Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tunggu "Mantu" yang "Ngomong"

Kompas.com - 04/04/2012, 11:35 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretariat Gabungan Partai pendukung Pemerintah disebut memutuskan untuk mengeluarkan Partai Keadilan Sejahtera dari dalam koalisi. Keputusan itu terungkap seusai pertemuan antara para pemimpin partai politik yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan di Cikeas, Jawa Barat, Selasa (3/4/2012) malam.

Pertemuan itu tidak diikuti oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Namun, keputusan PKS didepak dari koalisi itu bukan disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melainkan oleh Sekretaris Setgab Syarif Hasan. Bagaimana tanggapan PKS?

Ketua DPP Bidang Advokasi Hukum dan HAM PKS Aboe Bakar Al Habsy mengingatkan bahwa perjanjian koalisi PKS dengan Presiden, bukan dengan Setgab. PKS juga dilamar oleh Presiden untuk bergabung dengan koalisi.

Aboe Bakar lalu memberi perumpamaan. "Misalkan saja kalau anak Anda dilamar seseorang, kemudian dilanjutkan akad nikah. Beberapa waktu kemudian pembantu mantu Anda ngomong mau menalak anak Anda. Apakah Anda akan menanggapinya?" kata Aboe Bakar.

Perumpamaan anggota Komisi III itu berlanjut. "Ini ada dua kemungkinan. Pertama, mungkin pembantu itu sedang mencari muka atau perhatian. Kedua, mungkin juga mantu Anda ini tipe orang yang terima bersih, tak mau kotor tangannya atau tak bertanggung jawab," kata dia.

"Masak pas ngelamar berani ngomong langsung. Giliran mau talak diwakilin ke pembantu. Ini kan enggak tepat. Ketimbang berspekulasi, bukankah lebih baik kita tunggu saja mantu Anda sendiri yang ngomong," pungkas Aboe Bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com