Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam: TNI Hanya Jaga Obyek Vital

Kompas.com - 23/03/2012, 18:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, penjagaan anggota TNI di depan Istana Negara tidak lebih dari upaya untuk menjaga obyek-obyek vital mengingat kerumunan atau aksi demonstrasi bisa memunculkan potensi gangguan keamanan.

"Mau 100.000 atau 500.000 (demonstrasi) dan tak ada ekses, TNI pun buat apa menjaga, tapi potensi ancaman harus diwaspadai," kata Djoko seusai menutup acara Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (23/3/2012).

Menurut Djoko, TNI sebenarnya belum menurunkan pasukan, tetapi hanya mendekat ke obyek yang berpotensi terhadap ancaman keamanan. Hal itu dilakukan untuk menghindari pengerahan pasukan yang terlalu lama jika terjadi ancaman. "Kita tahu bahwa markas TNI jauh di luar kota. Jika tak disiapkan, TNI akan terlambat," ungkapnya.

Ia menyebutkan, sesuai UU TNI, TNI berkewajiban menjaga obyek-obyek vital, seperti Istana Negara, bandara, jalan tol, maupun stasiun. Untuk penjagaan di Istana Negara, TNI bahkan boleh menjaga hingga raidus 100 meter.

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, TNI perlu menjaga masyarakat yang berunjuk rasa agar tidak terjebak tindakan melanggar hukum. "Kalau anarkis kan melanggar hukum. Kita jaga supaya mereka tak melakukannya," kata Agus.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menambahkan, pasukan TNI yang menjaga demonstrasi itu tak dilengkapi dengan senjata api. Prajurit hanya menggunakan tameng dan pentungan.

Selain di Istana Negara, saat ini TNI juga menjaga bunker-bunker BBM, Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandara Soekarno-Hatta, serta Pelabuhan Tanjung Priok. "Itu wajib dijaga. Di setiap provinsi dan perusahaan swasta pun, TNI sudah mempersiapkan pasukan yang stand by di dekat obyek vital," kata Iskandar.

Sejumlah pihak sempat mengeluhkan keberadaan pasukan TNI yang disiagakan untuk menjaga aksi unjuk rasa ribuan buruh di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (21/3/2012). Para buruh tersebut menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM per 1 April 2012.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com