Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emir Mengaku Tolak Cek Pelawat dari Dudhie

Kompas.com - 21/03/2012, 19:48 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Emir Moeis, mengaku pernah mendapat cek perjalanan dari Bendahara Fraksi PDI-P saat itu, Dhudie Makmun Murod. Namun, cek tersebut ia kembalikan melalui rekannya sesama fraksi, Panda Nababan.

Menurut Emir, cek itu ia kembalikan karena ia menduga pemberian cek berkaitan dengan pemilihan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Emir juga mengaku tak tahu sumber yang memberikan cek perjalanan itu.

"Saya kembalikan pada Pak Panda Nababan. Saya bilang pada pak Panda, 'Kalau dari Miranda, saya enggak mau.' Pak Panda tanya balik, 'Dari mana lu tahu ini dari Miranda?' Tapi saya tetap taruh amplopnya di meja Pak Panda," jelas Emir saat bersaksi di Pengadilan Tipikor untuk Nunun Nurbaeti, Jakarta Rabu (21/3/2012).

Meski sempat bingung mendengar pertanyaan Panda tersebut, Emir tetap mengembalikan uang tersebut. Menurut Emir, dua hari setelah penolakan cek itu, ia kembali mendapat empat cek pelawat. Kali ini cek itu dari Panda. Saat itu, Panda mengatakan kepadanya bahwa cek itu berasal dari partai. Oleh karena itu, Emir tak menolak pemberian tersebut. "Terima dari Panda empat lembar traveller cheque karena saat itu Panda bilang dari bantuan partai," tuturnya.

Meski menerima keempat lembar cek itu, Emir mengembalikannya ke penyidik KPK. Ia mengaku baru tahu bahwa cek yang diberikan Panda sama dengan yang diberikan Dhudie. "Itu saya kembalikan karena diberitahu KPK kalau itu TC (traveller cheque) yang sama dengan yang diberikan Dudhie," ujarnya.

Hingga kini, Emir mengaku tak tahu-menahu aliran cek pelawat tersebut berasal dari siapa. Meski demikian, ia melihat sejumlah amplop diberikan kepada beberapa rekannya oleh Dudhie. Ia juga mengaku tak mendengar pernyataan Tjahjo Kumolo yang menyebut Miranda tak keberatan memberikan uang Rp 500 juta bagi yang memilihnya saat rapat kelompok fraksi. "Saya tidak mendengar soal itu, mungkin karena banyak orang. Tapi saya tidak mendengar soal itu," kata dia.

Sebelumnya, mantan politisi PDI-P, Agus Condro, menyebut Dudhie, Panda, Tjahjo, dan Emir sebagai pihak yang paling mengetahui siapakah pemberi cek pelawat yang akhirnya mengalir ke para anggota F-PDIP di DPR itu. Namun, baik Emir maupun Tjahjo membantah hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com