Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tetap Solid

Kompas.com - 15/03/2012, 21:27 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menepis kabar adanya perpecah di internal lembaganya. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan, perbedaan pendapat antarpimpinan, tidak serta merta dapat dikatakan sebagai perpecahan.

"Dalam ekspose, dalam komunikasi, orang berbeda pendapat adalah dinamika. Kemudian yang muncul disebut perpecahan. Betapa di DPR, pertukaran pendapat dasyat terjadi, kita tidak sebut perpecahan. Berbeda pendapat, tidak bisa disebut perpecahan," kata Bambang dalam kesempatan 'temu media' di Jakarta, Kamis (15/3/2012).

Hadir pula empat pimpinan KPK lainnya, yakni Abraham Samad, Busyro Muqoddas, Zulkarnain, dan Adnan Pandupraja. Bambang juga menjelaskan, tidak ada keputusan yang diambil tanpa kesepakatan lima pimpinan, termasuk soal pemulangan penyidik KPK ke institusi asalnya.

Tersiar kabar kalau seorang penyidik dikembalikan ke institusi Polri karena tidak sejalan dengan Ketua KPK, Abraham Samad. Kabarnya, penyidik tersebut memiliki cukup bukti untuk menjerat pihak Bank Artha Graha sebagai penyandang dana pembelian 480 lembar cek perjalanan yang menjadi alat suap terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004.

Menurut Bambang, informasi itu hanyalah rumor yang melemahkan KPK. Meskipun demikian, dia membenarkan kalau sebagian penyidik KPK pernah mendatangi pimpinan untuk berdiskusi terkait pemulangan rekan mereka ke Polri. Hal tersebut, kata Bambang, tidak perlu dipandang berlebihan.

"Berita yang mengatakan penyidik geruduk ruang pimpinan, itu berlebihan, tendensius dan manipulatif karena kita ketemuan di ruang rapat. Hampir sebagian besar penyidik diskusi, tidak benar mereka persoalkan, protes-memprotes," tuturnya.

Abraham juga mengatakan, hingga perjalanan hampir tiga bulan, kepemimpinan KPK Jilid III ini, tetap kompak. "Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan, tetap kompak, solid, sehingga upaya-upaya pemberantasan korupsi yang menanti kita, Insya Allah akan bisa diselesaikan," ucapnya.

Dia membantah tudingan yang mengatakan kalau Abraham "bermain" sendirian dalam memimpin KPK. Adnan Pandupraja mengatakan, dibutuhkan waktu untuk membangun kesolidan pimpinan yang memiliki perbedaan latar belakang.

"Kayak orang pacaran, solid, tapi karena kita beda background, ibaratnya jari, ada jempol, telunjuk, jari manis, kelingking," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Nasional
    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Nasional
    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Nasional
    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Nasional
    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Nasional
    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Nasional
    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Nasional
    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Nasional
    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Nasional
    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

    Nasional
    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Nasional
    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com