Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Tidak Ada yang Ingin Makar

Kompas.com - 08/03/2012, 22:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto menilai saat ini tidak ada yang ingin makar atau kudeta terhadap pemerintah. Menurutnya, tindakan makar perlu persiapan dan tak bisa dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.

"Sekarang ini saya kira tak ada yang mau makar atau kudeta. Kudeta harus ada persiapan dan terang-terangan, tak bisa dengan sembunyi-sembunyi," kata Ketum DPP Hanura Wiranto pada diskusi di Senayan Jakarta, Kamis (8/3/2012).

Diskusi dengan tema "Menolak Kenaikan Harga BBM sama dengan Makar" itu menghadirkan pembicara Ketum Partai Gerindra Suhardi, Ketum Partai Hanura Wiranto, Ketua DPP Partai Demokrat Gde Pasek S, dan fungsionaris PDI Perjuangan Maruarar Sirait.

Wiranto mengatakan, makar atau kudeta hampir tidak dikenal di Indonesia, apalagi kudeta militer. Menurut Wiranto di Indonesia tak pernah terjadi kudeta militer karena Presiden RI sekaligus panglima tertinggi. "Jadi siapapun presidennya, apapun bentuknya, dia panglima tertinggi," kata Wiranto.

Di samping itu, kekuasaan TNI dibagi berdasarkan angkatannya masing-masing. Oleh karena itu, Wiranto berpendapat bahwa tidak mungkin ada kudeta militer yang melibatkan semua unsur TNI.

Menurut Wiranto, yang mungkin melakukan makar hanya warga sipil, seperti pemimpin politik yang berhadapan dengan pemerintah dan dapat mengorganisir massa. Namun, ia menilai saat ini tidak ada warga sipil yang berhadap-hadapan dengan pemerintah maupun dapat mengerakkan massa.

"Hal yang bisa menyebabkan terjadinya makar jika ada national disorder atau kesemrawutan dan kekacauan. Ini terjadi karena ketidakpuasan, seperti chaos 1998," kata Wiranto.

Oleh karena itu, Wiranto tidak sependapat dengan anggapan menolak rencana kenaikan BBM sama dengan makar. Menurutnya, itu adalah kesimpulan yang sangat simpel dan tak berdasar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com