Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konfrontasi Rosa-Angie Tidak Perlu

Kompas.com - 29/02/2012, 21:49 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa KPK tak mempermasalahkan ketidakhadiran Mindo Rosalina Manulang untuk dikonfrontasi dengan politikus Partai Demokrat, Angelina Sondakh. 

Mindo, mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri, salah satu anak perusahaan Grup Permai, tidak hadir dalam persidangan kasus suap wisma atlet dengan terdakwa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (29/2/2012).

Jaksa menilai, konfrontasi Angie dengan Rosa tak penting dalam persidangan dengan terdakwa Nazaruddin.

Menurut jaksa KPK, Anang Supriatna, KPK tak dirugikan dengan kehadiran atau ketidakhadiran Mindo untuk dikonfrontasi keterangannya dengan Angie.

”Sidang ini kan untuk membuktikan dakwaan terhadap Nazaruddin. Tidak signifikan lagi mempersoalkan apakah benar keterangan Angie atau Mindo,” ujar Anang.

Konfrontasi antara keterangan Angie dan Rosa memang diminta pihak Nazaruddin. Tim kuasa hukum Nazaruddin menilai ada keterangan yang berbeda antara Rosa dan Angie, terutama terkait percakapan mereka melalui Blackberry Messenger (BBM).

Dalam percakapan yang buktinya dimiliki KPK tersebut, menurut Rosa, Angie beberapa kali meminta uang yang dikodekan dengan istilah apel malang untuk uang rupiah dan apel washington untuk uang dalam bentuk dollar Amerika Serikat.

Namun, saat Angie bersaksi, dia membantah telah melakukan komunikasi via BBM dengan Rosa. Malah Angie mengaku baru memiliki BBM pada akhir tahun 2010.

Menurut Anang, benar tidaknya keterangan Angie dalam kesaksian di persidangan Nazaruddin tak ada relevansinya dengan dakwaan terhadap Nazaruddin.

Malah lanjut Anang, soal benar tidaknya keterangan Angie, merupakan soal lain karena KPK pun telah menetapkan dia sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com