Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Pernah Terima 1 Juta Dollar AS dari Grup Permai

Kompas.com - 29/02/2012, 17:25 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya menerima tiga mobil mewah dalam setahun, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga disebut diberi uang sebesar 1 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 9 miliar dari Grup Permai.

Ihwal pemberian uang sebesar 1 juta dollar AS ke Anas tersebut terungkap dalam sidang kasus suap wisma atlet di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (29/2/2012), dengan terdakwa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Saksi Heri Sunandar yang merupakan sopir operasional di bagian keuangan Grup Permai menuturkan, pada bulan Maret 2011 atau sebulan sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah perusahaan tersebut karena kasus suap pembangunan wisma atlet, Anas dikirimi uang sebesar 1 juta dollar AS.

Heri menuturkan, dia mendapat perintah dari Oktarina Furi, asisten personal istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, untuk mengantarkan uang 1 juta dollar AS ke kediaman Anas di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Waktu itu di Tower Permai, saya terima uangnya dari Ibu Oktarina sebesar 1 juta dollar AS. Saya disuruh ke Duren Sawit, tapi di tengah jalan, saya ditelepon karena Pak Anas lagi tidak berada di rumahnya. Saya disuruh janjian bertemu dengan sopir Pak Anas, Pak Yadi, di Tendean. Kami janjian ketemu di Restoran Soto Pak Sadi. Setelah ketemu, baru saya serahkan uang itu," kata Heri.

Heri mengaku tahu uang yang diberikan ke Anas sebesar 1 juta dollar AS karena sebelumnya dia diberi tanda terima yang tertulis jumlah uangnya. Saat ditanya pengacara Nazaruddin, Hotman Paris Hutapea, kenapa Heri berani menyerahkan uang tersebut ke Yadi, Heri menjawab, karena selama ini dia mengenal Yadi sebagai sopir Anas.

Menurut Heri, uang sebesar 1 juta dollar AS tersebut merupakan pengantaran uang yang terakhir yang dia lakukan ke Anas. Sebulan sesudah pengantaran tersebut, Grup Permai digeledah KPK karena kasus suap wisma atlet.

Sebelum pengantaran 1 juta dollar AS tersebut, menurut Heri, dia beberapa kali disuruh mengantar uang ke rumah Anas. "Dari zaman PT Anugerah Nusantara (yang beralamat di Casablanca), saya tiga kali disuruh kasih duit ke Pak Anas. Yang terima antara lain orang di rumah Pak Anas," kata Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com