Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung: JK Masih Bisa Jadi Capres Golkar

Kompas.com - 29/02/2012, 07:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, Partai Golkar masih berpeluang mencalonkan tokoh selain Aburizal Bakrie dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang, termasuk mantan wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Bisa saja, terutama kalau dikaitkan dengan survei, kalau ada pendapat di internal bahwa tokoh Golkar ada yang memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dari Aburizal Bakrie," kata Akbar seusai menghadiri acara penyerahan anugerah Charta Politika Awards di Jakarta, Selasa (28/2/2012) malam.

Namun, politisi senior yang mendapat penghargaan Lifetime Achievement pada malam itu mengatakan, saat ini belum ada keputusan untuk mencari tokoh alternatif selain Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie karena mekanismenya sudah ditetapkan melalui Rapimnas Golkar beberapa waktu lalu. "Dari litbang Golkar sendiri sudah ada riset, namun kita akan memunculkan nama-nama tersebut kalau memang sudah ada ketetapan untuk mencari calon alternatif," kata Akbar.

Menurut Akbar, hal itu dimungkinkan terjadi bila ternyata tingkat keterpilihan Aburizal tidak kondusif untuk menjadi calon presiden. Momentum pemilihan calon presiden dari Golkar akan ditentukan pada Oktober 2012 ketika Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar. Pada saat itu, kata Akbar, Golkar harus yakin capres pilihan mereka memiliki tingkat elektabilitas tinggi. Faktor elektabilitas ini akan memengaruhi penyampaian capres secara resmi sehingga beberapa bulan ke depan Golkar akan terus mencermati mengenai elektabilitas capres partai berlogo pohon beringin itu.

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia mengenai calon presiden ideal 2014 yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (23/2/2012), menunjukkan tingkat popularitas Aburizal Bakrie masih rendah, yaitu sebesar 10,9 persen. Kepopulerannya kalah dari Megawati Soekarnoputri yang dipilih oleh 22,2 persen responden dan Prabowo Subianto (16,8 persen).

Adapun hasil survei CSIS yang diumumkan pada Rabu (15/2/2012) menempatkan Aburizal di posisi keempat setelah Megawati, Prabowo, dan Jusuf Kalla dengan popularitas 61,4 persen dan tingkat elektabilitas 5,2 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com