Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tak Ragukan Komitmen Etnis Tionghoa Bangun Bangsa

Kompas.com - 08/02/2012, 20:47 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tak meragukan komitmen etnis Tionghoa di seluruh Tanah Air dalam membangun bangsa. Etnis Tionghoa dinilai terus meningkatkan dukungan, peran, dan inisiatif dalam mempercepat pencapaian kehidupan rakyat Indonesia yang sejahtera, berdaya saing, dan berakhlak mulia.

"Saya yakin, dengan komitmen yang kuat dari saudara-saudara semua, disertai kerja keras kita semua, kita dapat mewujudkan bangsa yang lebih makmur, lebih adil, dan lebih sejahtera," kata Kepala Negara ketika memberikan sambutan pada Perayaan Cap Go Meh 2012 di Pekan Raya Jakarta, Rabu (8/2/2012).

Presiden berharap, di masa mendatang, etnis Tionghoa dapat terus berkontribusi membangun bangsa. Saat ini, tak ada sekat dan penghalang bagi etnis Tionghoa untuk berkontribusi dalam pembangunan. Ditegaskan, masyarakat Tionghoa adalah bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kepala Negara juga memuji perayaan Cap Go Meh yang dilakukan di berbagai daerah di Tanah Air yang selaras dengan identitas Indonesia. Di Yogyakarta, perayaan Cap Go Meh yang berlangsung tak lepas dari alkulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. "Itulah modal sosial yang harus kita jaga dan kelola dengan baik," tegasnya.

Perayaan Cap Go Meh juga dipandang telah menjadi jembatan pembauran antarbudaya dan etnis yang mempersatukan masyarakat Indonesia. Persatuan adalah awal dari kebangkitan. Persatuan adalah kekuatan. Persatuan juga syarat utama kelestarian semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika.

"Kita tidak mungkin membangun sebuah bangsa yang beradab, tanpa menghargai keragaman kultur budaya yang ada di Tanah Air kita. Kita tidak mungkin bersatu, tanpa kita menghargai keragaman etnis dan budaya bangsa kita yang majemuk. Dengan menghargai keragaman budaya itulah, kita akan menjadi bangsa yang besar. Bangsa yang mampu membangun peradaban yang mulia," kata Presiden.

Saat ini, sambung Presiden, merupakan saat yang tepat untuk membangun semangat kesetaraan. Masyarakat diminta tak lagi membeda-bedakan asal-usul keturunan. "Sekali lagi saya katakan, kita tidak lagi mengenal pribumi dan non-pribumi atau warga asli dan warga keturunan, semuanya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, semuanya memiliki hak sebagai warga bangsa yang sama," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com