Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Minta KPK Perjelas Status Hukum Kadernya

Kompas.com - 28/01/2012, 16:59 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi memproses kader Partai Demokrat yang disebut terlibat dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games. Saan berharap, dengan demikian, status hukum para kader yang disebut terlibat itu menjadi jelas.

”Kami berharap KPK secepatnya mengambil keputusan tentang apakah ada yang terkait atau tidak,” kata Saan, di Jakarta, Sabtu (28/1/2012).

Partai Demokrat, menurut Saan, tidak ingin terus-menerus dihakimi oleh opini yang belum dapat dibuktikan secara hukum kebenarannya, tetapi dianggap benar oleh masyarakat. Dengan kondisi seperti ini Partai Demokrat merasa tersandera.

”Kasus wisma atlet yang selalu diasosiasikan seakan itu bagian dari sebuah proses Partai Demokrat tentu saja itu sangat mengganggu dan menyandera partai,” katanya.

Saan juga mengatakan, pihaknya tidak akan mengintervensi proses hukum kasus dugaan suap yang diduga melibatkan sejumlah kader Demokrat.

Seperti diberitakan sebelumnya kasus dugaan suap wisma atlet yang menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, ini turut menyeret sejumlah nama petinggi partai. Fakta persidangan Nazaruddin mengungkapkan adanya aliran dana ke Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng, Wakil Sekjen Partai Demokrat Mahyudin (Ketua Komisi X DPR).

Menurut Saan, tuduhan ini hanyalah pengakuan sepihak orang per orang yang belum diuji kebenarannya secara hukum. Partai Demokrat sendiri telah melakukan pemeriksaan internal terhadap nama-nama yang disebut terlibat itu. ”Partai sudah memanggil semua kader yang disebut-sebut. Dari pengakuan, mereka tidak terlibat, maka kami serahkan kepada institusi penegak hukum,” ucap Saan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

    Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

    Nasional
    Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

    Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

    Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

    Nasional
    Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

    Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

    Nasional
    Nasib Pilkada

    Nasib Pilkada

    Nasional
    Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

    Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

    Nasional
    Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

    Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

    Nasional
    Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

    Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

    Nasional
    Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

    Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

    Nasional
    Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

    Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

    Nasional
    Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

    Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

    Nasional
    Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

    Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

    Nasional
    Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

    Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

    Nasional
    Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

    Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com