Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Emas USAID Dimulai di Enam Provinsi

Kompas.com - 26/01/2012, 16:16 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Program peningkatan kesehatan ibu dan anak baru lahir Expanding Maternal and Newborn Survival (Emas) yang dicanangkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mulai dilaksanakan di enam provinsi di Indonesia, Kamis (26/1/2012).

Kedutaan Besar AS di Jakarta menyebutkan, program bernilai 55 juta dollar AS (lebih dari Rp 492 miliar) itu akan dilangsungkan di enam provinsi dengan angka kematian ibu dan anak tertinggi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Selatan.

Menurut data USAID, hampir 70 persen kematian ibu melahirkan dan 75 persen kematian bayi baru lahir terjadi di Jawa dan Sumatra saja. Kematian ibu dan bayi itu disebabkan oleh berbagai hal yang sebenarnya bisa dicegah.

"AS dengan gembira meluncurkan Emas, sebuah program yang akan membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi para ibu dan bayi baru lahir di Indonesia. Program ini mendorong ibu dan bayi sehat dan meningkatkan berbagai respons terhadap komplikasi proses persalinan bagi ibu hamil," tutur Direktur Misi Indonesia USAID Glenn Anders.

Sekitar 10.000 ibu meninggal dunia setiap tahun di Indonesia akibat berbagai komplikasi saat kehamilan, persalinan, dan melahirkan bayi, yang merupakan salah satu angka kematian tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Sementara lebih dari 80.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahun di negara ini pada usia satu bulan pertama akibat berbagai kondisi yang sebenarnya bisa diberi perawatan, seperti lahir prematur, sesak napas saat lahir, dan keracunan darah saat lahir.

Program Emas menjadi bagian dari Kemitraan Komprehensif yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden AS Barack Obama beberapa waktu lalu. Program ini terlaksana berkat kerja sama dengan organisasi kesehatan Jhpiego, Save The Children, Research Triangle Inc (RTI), Muhammadiyah, dan RS Budi Kemuliaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com