JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi terus mendalami kasus-kasus korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru mulai menggelar ekspos sejumlah kasus yang melibatkan Nazaruddin.
"Mulai minggu kemarin itu ekspose-ekspose kasusnya Nazaruddin sedang dilakukan. Kami sedang mendalami kasus-kasus itu," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Minggu (8/1/2011).
Menurut Bambang, dengan meminta ekspos terhadap tim penyidik KPK yang menangani kasus-kasus Nazaruddin, pimpinan KPK akan dengan mudah menindaklanjuti kasus-kasus tersebut. Sebelum diekspos, menurut Bambang, pimpinan KPK baru juga telah meminta semua data dan informasi mengenai kasus-kasus yang melibatkan Nazaruddin.
"Pimpinan maunya begini, kasih bahan, kami pelajari lalu ekspos. Ketika ekspos kami punya informasi yang sama dengan yang mengekspos, Nanti setelah kami pelajari, datanya dikirim, datanya kami pelajari, setelah itu kami minta diekspos," kata Bambang.
Lantas bagaimana dengan nama-nama petinggi Partai Demokrat yang disebut Nazaruddin? Menurut Bambang, Nazaruddin ditantang membeberkannya di pengadilan. Bambang mengatakan, jika Nazaruddin hanya berani mengungkapkan di luar persidangan, maka sulit bagi KPK menindaklanjutinya.
Tetapi jika dia berani mengungkapkan di sidang dan kemudian dikonfirmasi oleh saksi-saksinya, maka KPK memiliki dasar untuk memanggil nama-nama yang disebut Nazaruddin.
"Yang namanya alat bukti itu apa yang saksi kemukakan di muka pesidangan, bukan di dalam berita acara pemeriksaan loh. Makanya penting menunggu pemeriksaan di muka persidangan selesai," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.