JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, pihaknya memprediksi aksi terorisme masih akan terjadi di tahun 2012. Pasalnya, masih ada teroris yang belum ditangkap yang dikhawatirkan akan melakukan aksi teror. "Terorisme masih perlu diantisipasi," kata Kapolri saat rilis akhir tahun 2011 di Mabes Polri, Jumat ( 30/12/2011 ).
Selama tahun 2011, Densus 88 Anti Teror Polri telah menangani 10 kasus terorisme diantaranya teror bom di Klaten, bom buku di Jakarta, bom di Cirebon, bom di Lubuk Linggau, bom bunuh diri di Gereja di Solo.
Kapolri menjelaskan, 84 terorisme telah ditangkap terkait berbagai aksi teror itu. Sebanyak 28 anggota terluka dan empat tewas dalam penanganan aksi teror.
Hingga saat ini, masih ada sembilan buronan teroris yakni Kamaludin (34, kasus bom Cimanggis), Umar (28, kurir Dulmatin), Taufik Bulaga (33, bom di Poso), Hamzah (35), Agus Marsal (35), Ujang (38), Enjang (38), Yayat (30), dan Syekh Nana (50).
Ancaman lain
Selain terorisme, lanjut Kapolri, kejahatan konvensional seperti premanisme, pencurian, pemalsuan, sengketa tanah, penyalahgunaan senjata api, pembunuhan, dan penganiayaan diprediksi masih akan terjadi di 2012.
Adapun kejahatan transnasional yang diprediksi masih terjadi, lanjut Kapolri, yakni kasus narkoba, perdagangan manusia, dan lainnya. "Untuk mengatasi permasalahan itu, Polri mengedepankan program kemitraan. Bagaimana peran serta masyarakat akan terus kita tingkatkan. Kompetensi penyidik juga akan kita tingkatkan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.