Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Akui Korupsi dan Birokrasi Hambat Ekonomi

Kompas.com - 23/12/2011, 11:01 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui,  kerumitan birokrasi dan korupsi masih menjadi masalah yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu disampaikannya dalam pengantar sebelum memimpin rapat kerja pemerintah yang dihadiri Wakil Presiden Boediono, seluruh menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Bersatu II serta Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution di Istana Bogor, Jumat (23/12/2011).

Presiden Yudhoyono menyebutkan, salah satu masalah lain yang masih menghambat perkembangan ekonomi di Indonesia adalah persoalan infrastruktur.

"Kalau dulu yang menjadi hambatan adalah situasi keamanan, terutama awal krisis dulu atau pun tahun-tahun setelah krisis. Tetapi, sekarang ternyata birokrasi yang dianggap menjadi penghalang. Kedua infrastruktur, dan ketiga korupsi," ujarnya.

Menurut Kepala Negara, birokrasi yang masih menghambat tidak hanya di pusat tetapi juga menyebar di banyak daerah.

"Birokrasi ini kompleks tetapi tidak ada alasan apa pun untuk kita tidak sungguh-sungguh melakukan perubahan-perubahan yang fundamental," kata Presiden.

Birokrasi, lanjut dia, tidak hanya bisa diperbaiki dengan rencana aksi dan sebenarnya tidak identik dengan remunerasi yang telah dilakukan oleh pemerintah di beberapa kementerian dan instansi negara.

"Yang kita lihat output-nya, berubah atau tidak," ujarnya.

Berhentikan pejabat

Presiden juga mengingatkan aparat pemerintah yang tidak mau melakukan perbaikan dan justru menghalang-halangi upaya reformasi birokrasi. Mereka, lanjut Presiden, harus siap untuk diberhentikan dari jabatannya karena menghalangi proses perbaikan birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah.

"Kalau memang sungguh menjadi penghalang mereka yang tidak mau dan tidak berubah harus kita ikhlaskan tidak bersama-sama menjalankan tugas karena mengganggu segalanya," katanya.

Presiden, dalam rapat kerja untuk mengevaluasi kinerja pemerintah selama 2011, menyatakan optimismenya jika masalah birokrasi, korupsi, dan infrastruktur dapat diatasi, maka investasi bisa ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com