Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai SRI dan PKBN Tak Lolos Verifikasi Parpol

Kompas.com - 16/12/2011, 19:19 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Serikat Independen atau SRI yang mengusung Sri Mulyani Indrawati dan Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara  besutan Yenny Wahid dinyatakan tidak lolos verifikasi badan hukum di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dengan demikian, kedua partai baru itu tidak dapat melangkah ke Pemilihan Umum 2014.

"Diumumkan bahwa setelah melakukan proses verifikasi, dari 14 parpol yang daftar untuk dapat status hukum, hanya Nasdem yang lolos. (Sebanyak) 13 parpol yang lain tidak memenuhi syarat kualifikasi dan tidak dapat status badan hukum," kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhuk dan HAM) Amir Syamsuddin, dalam jumpa pers di Kementerian Hukum dan HAM (Kemhuk dan HAM), Jakarta, Jumat (16/12/2011). Hadir dalam jumpa pers tersebut Wakil Menhuk dan HAM Denny Indrayana.

Kedua partai itu telah diberi kesempatan melengkapi persyaratan administrasi yang dibutuhkan hingga 25 November. Namun, menurut Denny, keduanya tidak juga 100 persen melengkapi persyaratan. "Satu provinsi tidak memenuhi, ya tidak memenuhi," kata Denny.

Menurut dia, persyaratan untuk mendapatkan status badan hukum memang cukup sulit. Sebuah partai baru harus memiliki kepengurusan di seluruh provinsi, di 75 persen kabupaten setiap provinsi dan di 50 persen kecamatan setiap kabupaten.

Dia juga menyampaikan, bagi partai baru yang merasa keberatan dengan hasil verifikasi ini dapat menempuh langkah hukum. "Kita negara hukum, ada kesempatan bagi 13 partai politik, ada peluang mengajukan upaya hukum ke pengadilan," kata Denny.

Pada 22 September lalu, Kemhuk dan HAM menutup pendaftaran verifikasi partai baru. Dari 14 partai yang mendaftar, baru Partai Nasdem yang dianggap memenuhi persyaratan. Sementara untuk Partai SRI, Partai  Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN), dan Partai Karya Republik diberi kesempatan melengkapi persyaratan administrasi yang kurang.

Kemhuk dan HAM memberikan kesempatan kepada ketiga partai itu karena kekurangan ketiganya dianggap tidak substansial. Namun, di tengah jalan, Partai Karya Republik mengundurkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com