Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Dewan, Kok Masih Hobi Bolos?

Kompas.com - 14/11/2011, 11:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah kritik gaya hedonis yang dianut para pejabat, sebagian besar anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tak memperlihatkan perubahan. Sikap malas masih ditunjukkan para anggota Dewan. Setidaknya, hal itu terlihat dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2011-2012 , Senin (14/11/2011).

Rapat paripurna hari ini merupakan rapat perdana, setelah masa reses selama 2 minggu. Seperti pada sidang-sidang paripurna sebelumnya, mayoritas bangku kosong masih terlihat.

Ketua DPR Marzuki Alie yang memimpin sidang sempat menyindir para anggota Dewan lantaran hanya sekitar 40 anggota yang hadir sekitar pukul 09.45 WIB. Sedianya, sidang dibuka pukul 9.00 WIB. Adapun, Marzuki tiba sekitar pukul 09.30 WIB.

"Anggota Dewan ini tampaknya luar biasa sekali. Sudah banyak kritik dari masyarakat soal gaya hidup hedon dan lainnya, tapi tampak tidak ada evaluasi dari anggota Dewan itu sendiri," kata Marzuki dari bangku pimpinan sidang.

Lantaran belum kuorum, yakni minimal 281 anggota yang hadir, Marzuki lalu menskors sidang selama 15 menit. Pada pukul 10.00 WIB, politisi Partai Demokrat itu lalu membuka sidang tanpa menyebutkan berapa jumlah anggota yang hadir. Setelah itu, pidato pembukaan masa sidang lalu dibacakan.

Marzuki sempat menegaskan sidang paripurna besok harus dimulai sesuai jadwal, yakni pukul 09.00 WIB. Bagaimana kondisi sidang besok? Kita tunggu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com