Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Kunjungi PT Dirgantara Indonesia

Kompas.com - 26/10/2011, 08:06 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, akan menghadiri acara "Peningkatan Kemampuan PT DI (PERSERO) sebagai Industri Pertahanan Kedirgantaraan" di Hanggar CN 235N PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu (26/10/2011).

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama produksi CN-295 antara PT DI dan Airbus Military. "Pesawat CN-295 sangat diperlukan bagi alutsista Indonesia," kata Julian ketika dihubungi Kompas.com, Rabu pagi.

Ditambahkan Julian, Presiden juga akan meninjau pesawat CN-295 dan beberapa hasil karya PT DI lainnya. Kepala Negara juga akan memberikan arahan terkait produksi alutsista di hadapan PT DI.

Secara terpisah, Juru Bicara PT DI Rochendi mengatakan, penandatanganan kerja sama dengan industri pesawat terbang yang bermarkas di Sevilla, Spanyol, itu merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah dirintis PT DI sejak beberapa waktu lalu.

"Kerja sama dengan pihak Airbus Military merupakan salah satu bagian dari upaya revitalisasi PT DI untuk kembali mengembangkan dan memproduksi pesawat terbang C-295," katanya sesuai yang dilansir Antara.

CN-295 adalah hasil pengembangan dari CN-235 yang merupakan ikon PT DI yang sebelumnya berlabel Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN). Pesawat yang mampu mengangkut 71 penumpang dan berkapasitas 9,2 ton itu merupakan derivatif dari CN-235.

Panjang badan CN-295 lebih panjang tiga meter dibandingkan CN-235 dan memiliki mesin dengan tenaga lebih besar.

PTDI adalah industri pesawat terbang kebanggaan Indonesia yang juga memproduksi pesawat CN-212, N-Bell, Super Puma dan NBO-105, serta komponen pesawat terbang untuk Boeing, Airbus, Eurocopter dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com