Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Rapat Banggar Akan Dipantau KPK-BPK

Kompas.com - 20/09/2011, 14:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan DPR sepakat agar setiap pembahasan anggaran di Badan Anggaran DPR mengikutsertakan perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangan.

Kesepakatan yang diambil dalam rapat pimpinan DPR itu untuk mencegah praktik penyalahgunaan anggaran negara. Hal itu dikatakan Pramono Anung, Wakil Ketua DPR, seusai Rapat Paripurna di Kompleks DPR, Selasa (20/9/2011).

"Pimpinan berkeinginan mengundang secara resmi KPK dan BPK dalam seluruh pembahasan anggaran. Itu untuk pencegahan kalau ada keinginan dari pemerintah, kontraktor, dan Banggar untuk menyalahgunakan anggaran," tutur Pramono.

Menurut Pramono, selama ini, KPK dan BPK tak dilibatkan dalam seluruh proses pembahasan anggaran. Jika rapat dilakukan secara tertutup, kedua lembaga itu tidak mendapat akses. "Yang diinginkan pimpinan, (KPK dan BPK) dilibatkan sejak awal. Ini untuk kebaikan," kata dia.

Terkait pemeriksaan empat pemimpin Banggar oleh KPK hari ini, menurut Pramono, terlihat bahwa Banggar menjadi pusat perhatian dalam pemberantasan korupsi. Pimpinan DPR, lanjut dia, akan membantu KPK sepenuhnya.

"Kita ada keinginan yang sama untuk perbaikan mekanisme pengambilan keputusan dalam penyusunan anggaran yang cukup besar. Kalau anggaran itu disalahgunakan, rakyat yang paling dirugikan," ungkap politisi PDI-P itu.

Sebelumnya, Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan tidak pernah ada permintaan untuk memantau jalannya rapat di Banggar. Jika nantinya ada permintaan, pihaknya siap menindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com