Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dharnawati Mengaku Pernah Bertemu Muhaimin

Kompas.com - 19/09/2011, 20:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dharnawati, tersangka kasus dugaan suap program Percepatan Pembangunan Infarstruktur Daerah (PPID) Transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mengaku pernah menemui Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, beberapa hari sebelum tertangkap tangan KPK. Hal itu disampaikan kuasa hukum Dharnawati, Farhat Abbas, saat mendampingi kliennya diperiksa di gedung KPK Jakarta, Senin (19/9/2011).

Menurut Farhat, kliennya waktu itu mendatangi Muhaimin untuk memperingatkan bahwa anak buah menteri tidak beres. "Tapi justru pak menteri menghindar," katanya.

Sejumlah anak buah menteri itu, kata Farhat, meminta fee 10 persen dari nilai proyek kepada perusahaan-perusahaan sebagai syarat mendapatkan proyek. "Tapi hanya Bu Nana (Dharnawati) yang tidak setor, (jadi) mereka (anak buah menteri) berupaya mencari jalan bagaimana mendapatkan uang untuk lebaran, Rp 1,5 miliar, pinjaman," ungkap Farhat.

Dharnawati bahkan, kata Farhat, pernah mengancam akan melaporkan anak buah Muhaimin itu ke Wakil Ketua KPK, M Jasin. Sejumlah anak buah menteri yang dimaksud Farhat adalah mantan anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Ali Mudhori, mantan pejabat Kementerian Keuangan Sindu Malik, Iskandar Pasojo (Acos) yang disebut dekat dengan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Tamsil Linrung, dan staf khusus Muhaimin bernama Fauzi.

"Ini kebetulan proposal diajukan Kemennakertrans, inilah yang digunakan mereka untuk membujuk para pengusaha untuk menyerahkan uang. Ini (proposal) menjadikan dasar bahwa 10 persen itu wajib diberikan untuk Banggar dan Kementerian," paparnya.

Keterlibatan nama orang-orang tersebut, kata Farhat, terungkap dalam rekaman percakapan yang disadap KPK. "Dan SMS yang (isinya) akan membatalkan usulan-usulan proyek yang akan diberikan kepada Ibu Nana gara-gara tidak menyumbang 10 persen," tukas Farhat.

"Apabila Kementerian mengatakan namanya hanya dicatut, itu tidak benar sama sekali," tambahnya.

Dharnawati tertangkap tangan bersama dua tersangka lainnya, yakni Sekretaris Dirjen di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemennakertrans I Nyoman Suisnaya, Kepala Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan Dirjen P2KT Dadong Irbarelawan. Ketiganya disangka melakukan percobaan suap terhadap Muhaimin dengan alat bukti uang Rp 1,5 miliar. Sementara Muhaimin mengaku tidak mengenal Dharnawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com