JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Ambon hingga saat ini belum dapat dipastikan. Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, ketika dikonfirmasi, mengakui, angka yang didapatkan terkait jumlah korban tewas masih simpang siur.
"Jadi, masih di-update. Nanti akan disampaikan," kata Kapolri kepada para wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/9/2011).
Terkait situasi di Ambon yang belum sepenuhnya kondusif, polisi akan melakukan razia senjata tajam di sejumlah daerah di Ambon. Dalam melakukan razia, polisi menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu, Kapolri juga kembali menegaskan bahwa Darfin Saimen (32), tukang ojek asal Waihong, Nusaniwe, tewas akibat kecelakaan murni, bukan dibunuh seperti isu yang diembuskan.
Seperti diberitakan, pertikaian sempat terjadi di sejumlah titik di Kota Ambon, Maluku, bermula dari meninggalnya Darfin pada Sabtu (10/9/2011). Keluarga dan warga yang mengenal Darfin menduga korban dibunuh, tetapi informasi lain menyatakan bahwa Darfin meninggal karena kecelakaan. Seusai mengantar penumpang ke daerah Gunung Nona pada Sabtu malam, Darfin menabrak pohon dan rumah warga hingga terluka parah. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi akhirnya meninggal. Kesalahpahaman soal penyebab meninggalnya Darfin memicu pertikaian. Akibatnya, 67 orang terluka dan 100 orang lainnya mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.