Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Tak Masalah Nazaruddin Bungkam

Kompas.com - 18/08/2011, 10:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi M Jasin mengatakan, penyidik KPK akan bekerja profesional dan independen dalam memeriksa tersangka kasus dugaan suap wisma atlet Sea Games M Nazaruddin. Meski Nazaruddin berencana bungkam, KPK akan konsisten mengusut tuntas kasus tersebut dengan mencari bukti-bukti dari berbagai sumber.

"Tidak hanya berdasarkan omongan Nazaruddin saja," kata Jasin melalui pesan singkat, Kamis (18/8/2011).

Dengan demikin, menurut Jasin, bungkamnya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu tidak menjadi persoalan bagi penyidik dalam mengusut tuntas kasus wisma atlet yang diduga melibatkan pihak lain selain tersangka yang ada sekarang.

Sebanyak empat orang ditetapkan sebagai tersangka kasus ini. Mereka adalah Nazaruddin, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang yang juga anak buah Nazar, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, serta Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Dudung Purwadi.

"Nazaruddin bungkam itu tidak menjadi masalah. Masyarakat bisa menilai mana siapa yang tidak konsisten," ujar Jasin.

Dia juga menegaskan, bila ada pihak lain selain keempat tersangka yang terbukti terlibat, KPK akan memprosesnya secara hukum.

"KPK konsisten dalam penegakan hukum," tukas Jasin.

Hari ini, KPK menjadwalkan pemeriksaan perdana Nazaruddin sebagai tersangka. Melalui kuasa hukumnya, OC Kaligis, Nazaruddin berencana bungkam soal pihak lain yang diduga terlibat dalam kasus ini. Dia tidak ingin menyeret pihak lain asalkan istrinya, Neneng Sri Wahyuni lepas dari jeratan hukum. Saat ditanya soal apa yang akan digali penyidik KPK dari Nazaruddin hari ini, Jasin enggan membeberkan.

"Serahkan saja pada tim penyidik KPK yang sudah banyak pengalaman, sudah ratusan kali melakukan pemeriksaan, tim KPK sudah tahu apa yang terbaik yang harus mereka lakukan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

    Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

    Nasional
    Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

    Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

    Nasional
    Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

    Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

    Nasional
    Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

    Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

    Nasional
    Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

    Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

    Nasional
    Sidang SYL, Surya Paloh Tahu Kegiatan Organisasi Sayap Partai Nasdem Didanai Kementan

    Sidang SYL, Surya Paloh Tahu Kegiatan Organisasi Sayap Partai Nasdem Didanai Kementan

    Nasional
    Pakar: Jaksa KPK Diberi Delegasi Penuntutan, Dasarnya UU

    Pakar: Jaksa KPK Diberi Delegasi Penuntutan, Dasarnya UU

    Nasional
    Reformasi Seleksi Calon Kepala Daerah

    Reformasi Seleksi Calon Kepala Daerah

    Nasional
    JaWAra Internet Sehat Menang WSIS Prizes 2024 di Swiss, Menkominfo: Semoga Menginspirasi Dunia

    JaWAra Internet Sehat Menang WSIS Prizes 2024 di Swiss, Menkominfo: Semoga Menginspirasi Dunia

    Nasional
    Jokowi hingga Menteri Basuki Melayat Istri Habib Luthfi di Pekalongan

    Jokowi hingga Menteri Basuki Melayat Istri Habib Luthfi di Pekalongan

    Nasional
    Komisi III DPR Sebut Revisi UU Polri Sedang dalam Pendalaman

    Komisi III DPR Sebut Revisi UU Polri Sedang dalam Pendalaman

    Nasional
    Kenaikan UKT Dibatalkan, Fahira Idris Dorong Refocusing Anggaran untuk Pendidikan Tinggi

    Kenaikan UKT Dibatalkan, Fahira Idris Dorong Refocusing Anggaran untuk Pendidikan Tinggi

    Nasional
    Momen Istri, Anak, dan Cucu Peluk SYL Jelang Sidang

    Momen Istri, Anak, dan Cucu Peluk SYL Jelang Sidang

    Nasional
    Menyoal Dewan Media Sosial

    Menyoal Dewan Media Sosial

    Nasional
    MPR Akan Revisi Tata Tertib Pelantikan Presiden dan Wapres RI, Bakal Keluarkan Tap MPR

    MPR Akan Revisi Tata Tertib Pelantikan Presiden dan Wapres RI, Bakal Keluarkan Tap MPR

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com