Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Manuver Jadikan Nazar Pahlawan

Kompas.com - 16/08/2011, 20:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rakyat diminta waspada dengan manuver politik beberapa politikus di Komisi III DPR yang hendak menjadikan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, bak pahlawan.

Diduga, beberapa politisi Komisi III yang Senin (15/8/2011) lalu memaksa berkunjung ke Rumah Tanahan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, hendak membalikkan opini publik dengan membangun citra seolah Nazaruddin adalah orang yang dizalimi dan dilanggar hak-hak asasinya.

Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsudin, dan Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, bersama anggota Komisi III lainnya seperti Nudirman Munir (Fraksi Partai Golkar), Ahmad Yani (Fraksi Partai Persatuan Pembangunan), Herman Hery (Fraksi PDI-P) dan M Nasir (Fraksi Partai Demokrat), mendatangi Mako Brimob.

Kedatangan mereka antara lain mengecek apakah Nazaruddin tidak bersedia didampingi pengacara. "Publik harus waspadai manuver politik di balik kunjungan sejumlah anggota Komisi III ke Mako Brimob. Manuver ini berbahaya jika dibiarkan, karena bisa mengarahkan opini publik bahwa Nazaruddin pahlawan," kata Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Pengadilan Indonesian Corruption Watch (ICW), Febri Diansyah, kepada Kompas, di Jakarta, Selasa (16/8/2011).

Febri menyebut para politikus itu seperti menyalip di tikungan. Rakyat seperti hendak dilupakan bahwa Nazaruddin adalah orang yang selama ini diduga mengorupsi APBN lewat permainan proyek di beberapa kementerian. Nazaruddin yang memakan uang rakyat malah hendak dijadikan pahlawan. "Udah kebalik-balik ini," kata Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com