Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita TNI AU Berkedudukan Setara

Kompas.com - 12/08/2011, 22:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wanita TNI Angkatan Udara (WARA) memiliki kedudukan setara secara jender dengan prajurit lain.

Kepala Staf TNI-AU Marsekal Imam Sufaat, dalam peringatan ulang tahun WARA ke-48 di Mabes TNI-AU Cilangkap, Jumat (12/8/2011), mengatakan, sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah membuktikan banyak wanita menyandang gelar pahlawan. Itu menjadi fondasi kuat bagi pengabdian wanita Indonesia sampai sekarang.

"TNI Angkatan Udara merekrut prajurit wanita mulai tahun 1963. Sejak saat itu WARA tumbuh berkembang, dengan mengedepankan jati dirinya sebagai srikandi-srikandi TNI Angkatan Udara yang dijiwai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Dalam beberapa tahun terakhir, WARA dilibatkan dalam kontingen PBB di beberapa daerah konflik. Ini membanggakan sekaligus menepis anggapan ketidakmampuan perempuan dalam melaksanakan tugas-tugas operasi," kata Imam Sufaat.

Dengan tema "Dilandasi semangat perubahan untuk menjadi lebih baik, WARA bertekad meningkatkan kualitas pengabdian dan profesionalisme menuju The First Class Air Force", tema ini menggambarkan sebuah cita-cita luhur, dan semangat pengabdian yang tulus dari prajurit WARA dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Oleh karenanya, TNI Angkatan Udara, kata Imam Sufaat, senantiasa mendorong dan mendukung sebagai upaya mewujudkan komitmen pengabdian tersebut.

Peringatan ulang tahun WARA di pelbagai daerah diisi dengan serangkaian kegiatan. Dari Akademi Angkatan Udara (AAU), sebelum upacara ini, telah dilaksanakan kegiatan sosial, seperti donor darah, anjang sana, kunjungan ke sentra batik di Klaten, Ziarah TMP Kusuma Negara.

Di Bandung, para WARA menampilkan tarian Medley Nusantara. Peringatan di Bandung dihadiri WARA dari Lanud Suryadharma di Kalijati, Subang, dan WARA yang sedang tugas belajar di Poltekkes TNI AU, Ciumbuleuit, Bandung, serta para sesepuh WARA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com