Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepemimpinan SBY Merosot di Mata Publik

Kompas.com - 26/06/2011, 13:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan merosotnya kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Survei terhadap kepuasan publik pada bulan Juni 2011 dilihat turun sekitar 9,5 persen dibandingkan hasil survei pada Juni 2011.

Peneliti senior LSI Sunarto Tjiptohardjono mengatakan survei LSI pada Januari 2011 menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja SBY masih di angka 56,7 persen. Sementara itu, pada bulan Juni 2011 turun ke angka 47,2 persen.

"Ini diikuti oleh ketidakpuasan publik yang terus meningkat terhadap aneka aspek kehidupan," ungkapnya dalam keterangan pers di kantor LSI, Minggu (26/6/2011).

Ketidakpuasan publik terhadap kinerja SBY tercermin di aspek-aspek ekonomi, politik, penegakan hukum, hingga keamanan di Indonesia dalam periode Januari 2010 sampai dengan Juni 2011.

Publik menilai tak ada kemajuan dalam aspek ekonomi. Puncaknya, pada September 2010 lalu, yaitu 37,1 persen publik menilai keadaan ekonomi nasional buruk dan sangat buruk.

Di Juni 2011, kondisinya masih tak terlalu berubah, yaitu 35,7 persen publik kecewa dengan kondisi ekonomi nasional. Begitu pula penilaian publik terhadap keadaan politik dan penegakan hukum nasional di Indonesia.

Kekecewaan publik terhadap aspek ekonomi dan hukum di bawah kepemimpinan SBY cukup konsisten.

Sunarto mengatakan kepuasan publik atas kinerja SBY merosot tajam di tengah-tengah publik yang hidup di perkotaan dan mereka yang berpendidikan tinggi.

Survei dilakukan pada tanggal 1-7 Juni 2011 kepada 1.200 responden di 33 provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin of error sekitar 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com