Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nunun Tak Pernah Kembali sejak 2010

Kompas.com - 07/06/2011, 15:05 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Imigrasi RI mencatat, Nunun Nurbaeti, telah meninggalkan Jakarta sejak 23 Februari 2010. Nunun adalah tersangka kasus dugaan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangi Miranda Goeltom pada tahun 2004.

Pada hari itu, tercatat Nunun berangkat dengan tujuan Frankfurt International APT-Federal Republic of Germany. Ia menumpang pesawat Lufthansa LH 00779 pada pukul 19.06 WIB. Sejak saat itu, menurut Humas Ditjen Imigrasi, yang diwakili Herawan Sukoaji, Nunun tidak pernah kembali ke Indonesia.

"Ini merupakan data keberangkatan Bu Nunun Nurbaeti yang terakhir kali yang tercatat di tempat kami (Ditjen Imigrasi RI). Setelah itu, beliau tidak pernah kembali lagi ke Indonesia," ujar Herawan kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2011).

Sementara itu, sebelum ke Frankfurt. Menurut Herawan, Nunun sudah beberapa kali pergi ke luar negeri sejak tahun 2009. Adapun data kepergian dan kedatangan Nunun sebagai berikut.

1. Jumat, 13 November 2009, kode penerbangan SQ0957, Nunun berangkat ke Singapura.

2. Kamis, 19 November 2009, kode penerbangan SQ0968, Nunun kembali ke Indonesia dari Singapura.

3. Kamis, 31 Desember 2009, kode penerbangan GA 0830, ia kembali berangkat ke Singapura.

4. Sabtu, 2 Januari 2010, kode penerbangan EY0472, tercatat Nunun datang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, kembali ke Indonesia.

5. Terakhir, Selasa 23 Februari 2010, Nunun pergi ke Frankfurt dan hingga kini tidak ada catatan pulang ke Tanah Aair.

Ditjen Imigrasi tak bisa lagi memantau data kepergian dan kepulangan wanita asal Sukabumi itu setelah ia bertolak ke luar negeri. Menurut Herawan, sebelum pergi Nunun sendiri yang datang membuat paspornya.

"Saya waktu itu belum bekerja di Ditjen Imigrasi, tapi saya rasa harusnya kalau membuat paspor, orangnya harus datang sendiri ke sini. Apalagi karena harus tanda tangan dan cap jempol ya. Saya tidak tahu beliau waktu itu sakit atau tidak," jelasya.

Paspor Nunun dibuat pada 11 November 2009 dengan masa aktif sampai 11 November 2014. Nomor kode paspor Nunun adalah U171164.

"Tapi masa aktifnya tidak berlaku lagi dengan sendirinya karena paspor Bu Nunun sudah dicabut. Jadi memang sebaiknya Bu Nunun sendiri berinisiatif untuk pulang. Dia tidak bisa ke mana-mana lagi. Mungkin Asia, tapi kalau Eropa saya rasa tidak mungkin karena tanpa paspor, tapi tak tahulah kalau ada "keajaiban". Asia bisa saja dengan jalan darat. Kita enggak tahu, dia bisa ke mana saja," papar Herawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Nasional
    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Nasional
    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com