Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Jatuh karena Cuaca?

Kompas.com - 07/05/2011, 18:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan melaporkan, jarak pandang di udara Bandara Utarom, Kaimana, Papua Barat, Sabtu (7/5/2011) sekitar pukul 14.00 WIT, hanyalah 500 meter. Mungkinkah cuaca buruk yang menyebabkan pesawat Merpati MA-60 PK MZK dengan nomor penerbangan MZ 8968 rute Sorong-Nabire-Kaimana itu jatuh?

Terlalu dini untuk menjawab. Dibutuhkan penelitian dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga berbulan-bulan. Namun boleh jadi, visibilitas yang rendah akibat cuaca buruk memang memicu kecelakaan itu.

Berdasarkan beberapa literatur penerbangan, misalnya, yang diterbitkan Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat, jarak pandang paling minim untuk pendaratan adalah 800 meter. Mengapa pesawat itu tidak dialihkan dari Kaimana? Hal itu juga butuh jawaban pasti.

Sekadar informasi pembanding, kecelakaan yang menimpa Xian MA-60 milik Zest Airways Penerbangan 865 pada 11 Januari 2009 juga disebabkan cuaca buruk. Ketika itu, Xian MA-60 Zest Airways mengalami undershot di Landasan Pacu 06 saat mendarat di Bandar Udara Godofredo P Ramos, Filipina.

Permasalahannya, berdasarkan Laporan Airport Coorperation Research Program, yang disponsori oleh FAA, ternyata undershot di landasan pacu disebabkan beberapa faktor, tak hanya cuaca.

Dalam urutan pertama kecelakaan undershot atau mendarat sebelum mencapai bandara, penyebabnya adalah prosedur pendaratan yang salah. Kedua, baru disebabkan kondisi cuaca buruk. Ketiga, kesalahan dari penerbangan. Keempat, karena kondisi landasan yang terlalu pendek. Kelima, disebabkan gagalnya sistem pendaratan pesawat. Keenam, disebabkan binatang liar, seperti burung (bird-strike) yang menghambat kerja mesin sehingga pesawat mendarat terlalu dini.

Ketika Xian MA-60 milik Zest Airways Penerbangan 865 mengalami insiden, di berbagai forum internet tercetus bahwa betapa pesawat buatan China itu tak andal. Namun, seorang pencinta pesawat dari London mengatakan bahwa radar MA-60 merupakan buatan Rockwell Collins Inc, perusahaan pemasok peralatan andal untuk penerbangan.

Jadi, KNKT memang harus menguak dan menemukan kebenaran, mencari jawaban dari pertanyaan demi pertanyaan. Apalagi, Merpati dalam waktu dekat akan mengoperasikan 14 pesawat serupa. Jawaban sesungguhnya dinanti, utamanya supaya rakyat negeri ini tak takut terbang dengan MA-60.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com