Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Penumpang Merpati Belum Ditemukan

Kompas.com - 07/05/2011, 17:54 WIB

TIMIKA, KOMPAS.com — Tujuh penumpang pesawat Merpati Nusantara Airlines MA60 PK MZK dengan nomor penerbangan MZ 8968 rute Sorong-Nabire-Kaimana belum ditemukan. Pesawat naas yang berangkat dari Nabire sekitar pukul 12.50 WIT dan diperkirakan tiba di Kaimana sekitar pukul 14.11 WIT tersebut jatuh di perairan Kaimana, Sabtu (7/5/2011), diduga akibat gangguan cuaca.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika John Rettob mengemukakan, informasi yang diterima jajarannya menyebutkan tujuh penumpang tersebut masih dalam pencarian. "Sebanyak 15 penumpang sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana. Jenazah mereka ditemukan terapung di permukaan laut," kata John.

Ia mengatakan, pesawat berkapasitas 60 tempat duduk tersebut mengangkut 18 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi serta sejumlah kru pesawat. Pilot pesawat adalah Kapten Purwandi Wahyu dengan kopilot Paul Nap. Ikut dalam penerbangan itu, dua pramugari, yaitu Sumaryani dan Indriyana Puspasari, serta dua teknisi, yakni Joko dan Dadi Tarsidik.

Pesawat mengalami putus komunikasi dengan menara pengawas dalam posisi 15 mil dari Kaimana. Menurut John, posisi pesawat saat ini berada di laut sekitar 500 meter dari ujung landasan pacu Bandara Kaimana. "Posisi pesawat jatuh di laut persis di ujung Landasan Pacu 19 Bandara Kaimana," kata John.

Pesawat MA60 itu merupakan pesawat baru buatan Xian Aircraft, China, yang dibeli PT Merpati Nusantara Airlines pada Oktober 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com