Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boy: Syarif Sebut Orangtuanya Kafir

Kompas.com - 18/04/2011, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hubungan Muhammad Syarif Astanagarif (32), pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikro di lingkungan Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, dengan kedua orangtuanya sudah lama tak harmonis. Syarif juga tak lagi menjalankan nasihat-nasihat kedua orangtuanya. Hal itu dikatakan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar, Senin (18/4/2011), di Mabes Polri, Jakarta.

"Dia seperti melawan orangtuanya. Dia berjalan dengan keyakinan dia sendiri. Bahkan orangtuanya dia bilang sebagai kafir," kata Boy.

Boy mengatakan, pihaknya tengah menelusuri sejak kapan keradikalan Syarif tumbuh. Selain itu, pihaknya juga masih menyelidiki apakah kaitan kelompok lokal yang diikuti Syarif dengan kelompok lain.

"Tentu kita perlu cari tahu," kata dia.

Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Matius Salempang mengatakan, Syarif diduga terlibat serangkaian kriminalitas sebelum melakukan aksi bom bunuh diri. Dia diduga terlibat pembunuhan seorang anggota TNI serta perusakan minimarket Alfamar di Cirebon. Syarif juga kerap ikut aksi demonstrasi, salah satunya aksi menentang Ahmadiyah.

Seperti diberitakan, kepolisian telah memastikan bahwa jenazah pria yang ditemukan tewas saat peristiwa ledakan bom terjadi adalah Syarif. Kepastian ini didapatkan berdasarkan pencocokan DNA milik keluarga yang dilakukan tim dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Kini, penyidik masih memburu pihak-pihak yang telibat pengeboman itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com