Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inisiator "Petisi Moral" Angkat Bicara

Kompas.com - 04/04/2011, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah anggota DPR menginisiasi jalannya Petisi "Stop Pembangunan Gedung Baru DPR RI". Dalam keterangan pers, Senin (4/4/2011), salah seorang inisiator petisi, Teguh Juwarno, mengatakan, petisi ini dibuat sebagai bentuk respons anggota Dewan terhadap aspirasi masyarakat yang diwakilinya.

"Kami waktu disumpah berjanji untuk memerhatikan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, kami mau mengakomodir aspirasi masyarakat, kami mau berkoalisi dengan rakyat. Oleh karena itu, kami akan menjalankan petisi ini," ujar Teguh kepada para wartawan di Gedung DPR, Jakarta.

Saat ini, selain Teguh, terdapat sembilan orang lainnya yang sudah menandatangani petisi, seperti Edi Prabowo (Gerindra), Roy Suryo (Demokrat), Budiman Sujatmiko (PDI Perjuangan), Abdul Malik (PKB), Romahurmuziy (PPP), Basuki Tjahja Purnama (Golkar), dan Eva Kusuma Sundari (PDI Perjuangan).

Bahkan, lanjut Teguh, ada anggota yang meyakinkan bahwa semua anggota fraksinya akan turut menolak rencana pembangunan gedung baru, seperti Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi PAN.

Teguh mengatakan, ada kejanggalan dalam pembangunan gedung baru DPR, yang menurutnya belum mendapat persetujuan di rapat paripurna, tetapi prosesnya terus dilanjutkan. Menurutnya, rancangan undang-undang (RUU) saja, jika dilimpahkan dari Dewan periode lalu, harus dibahas lagi dari awal pada Dewan periode yang baru.

"Jadi, belum ada kesepakatan baru soal pembangunan gedung baru," kata Teguh.

Menurutnya, petisi akan dikumpulkan dalam waktu 1-2 hari untuk kemudian disampaikan kepada pimpinan DPR. Gerakan moral ini diharapkan bisa membatalkan rencana pembangunan gedung baru.

Anggota Fraksi PKB DPR Abdul Malik mengatakan, siap membendung kelanjutan rencana pembangunan gedung baru melalui rapat paripurna jika memang petisi juga belum rampung hingga paripurna terakhir pada 9 April  mendatang. "Kami minta segera hentikan rencana itu. Kalau tidak, akan kami hentikan di paripurna," tegasnya.

Inisiator petisi melihat bahwa rencana pembangunan gedung baru DPR terus menuai kontroversi. DPR hendaknya tidak menambah persepsi buruk di tengah masyarakat dengan isu ini. "Seharusnya, DPR mulai memperbaiki citranya melalui peningkatan kinerja legislasi, pengawasan, dan penganggaran yang berpihak pada rakyat dan bukan menambah masalah dengan rencana membangun gedung baru," kata Malik.

Inisiator juga memandang bahwa rencana pembangunan gedung baru DPR merupakan langkah yang tidak arif karena tak sesuai dengan realitas sosial masyarakat yang justru tengah serba kesusahan. Dengan membangun gedung baru, DPR dinilai semakin menunjukkan tidak berempati terhadap penderitaan rakyat. Oleh karena itu, inisiator mengajak seluruh fraksi di DPR untuk menanggalkan kepentingan masing-masing dan sepakat dengan rakyat untuk membatalkan pembangunan gedung baru. Dengan demikian, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap DPR periode 2009-2014 akan meningkat.

"Dengan demikian, apabila pembangunan gedung baru DPR ini dilanjutkan, kami menyatakan tidak ikut bertanggung jawab. Karena itu, kami memohon kepada pimpinan DPR untuk menghentikan seluruh proses pembangunan gedung baru," kata Teguh.

Akibat bertahannya pelaksana proyek gedung baru ini melanjutkan rencana pembangunan, hingga hari ini DPR sudah menuai dua gugatan, yaitu somasi dan gugatan warga negara yang diajukan ke PN Jakarta Pusat pada hari ini.

Baca juga: Gerindra: Laskar Gerindra Bukan "Underbow"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Nasional
    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Nasional
    Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

    Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com